Minggu, 5 Oktober 2025

Dedi Mulyadi Ungkap 3 Kategori Siswa yang Bakal Dijemput TNI untuk Pendidikan Militer

Siapa saja siswa SMA sederajat yang diprioritaskan untuk ikut pendidikan militer yang akan diujicobakan Kang Dedi Mulyadi pada 2 Mei 2025 mendatang?

TribunJabar.id/Dian Herdiansyah
PELECEHAN DOKTER KANDUNGAN - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi, Kamis (10/4/2025). Terbaru, Kang Dedi Mulyadi menjelaskan soal program pendidikan militer bagi siswa SMA nakal yang akan mulai diujicobakan pada 2 Mei 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan memulai uji coba pendidikan militer untuk siswa-siswi SMA, SMK dan MA, pada 2 Mei 2025 mendatang.

Menurut pria yang akrab disapa sebagai Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu, pendidikan militer untuk siswa-siswi SMA sederajat ini akan diujicobakan di beberapa sekolah sebagai percontohan, sebelum ditetapkan di seluruh sekolah di Jabar.

Rencananya, KDM akan menggandeng TNI dan Polri dalam pelaksanaan program pendidikan berkarakter di beberapa wilayah di Jabar tersebut.

Akan disiapkan juga sekitar 30 hingga 40 barak oleh TNI khusus untuk pelaksanaan program ini. 

"Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap," kata Dedi Mulyadi dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (26/4/2025), dilansir TribunJabar.id.

3 Kategori Siswa Prioritas Pendidikan Militer

KDM menyebutkan bahwa siswa yang diprioritaskan untuk ikut program ini ada 3 kategori, antara lain

  1. Siswa yang sulit dibina; atau
  2. Siswa yang terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas; maupun
  3. Siswa yang terlibat tindakan kriminal.

Nantinya, peserta pendidikan militer ini akan dipilih berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua.

"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal," jelas Dedi Mulyadi.

"TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," sambungnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Siapkan Pendidikan Militer bagi Siswa Bermasalah di Jabar, Apa Perlu?

Tujuan program ini adalah untuk membina siswa yang terindikasi nakal agar terhindar dari perilaku negatif.

Adapun pembiayaan program ini, akan dilakukan melalui kolaborasi antara Pemprov Jabar dengan pemerintah kabupaten/kota yang terlibat.

Dedi Mulyadi juga mengimbau agar siswa sekolah tidak mengendarai sepeda motor jika belum cukup umur.

"Harus segera dibuat Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Dinas Pendidikan dan Kemenag untuk mempertegas (kebijakan ini)," tegasnya.

Dedi Mulyadi pun berharap pendidikan berkarakter ini mampu mengubah perilaku siswa menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab.

Kurikulum Wamil

Selain program pendidikan berkarakter, Dedi Mulyadi juga mengumumkan bahwa penerapan kurikulum wajib militer (wamil) di sekolah setingkat SMA/SMK mulai tahun ajaran baru mendatang.

Setiap sekolah akan dilengkapi dengan pembina yang berasal dari anggota TNI dan Polri.

"Saya serius, mulai tahun ajaran baru, Pemda Provinsi Jabar akan memasukkan kurikulum wajib militer di sekolah-sekolah," ujar Dedi Mulyadi, dalam keterangan resmi, Rabu (5/3/2025), dilansir TribunJabar.id.

Kehadiran anggota TNI dan Polri di sekolah bertujuan untuk membentuk karakter bela negara di kalangan siswa.

Siswa diharapkan tidak akan terlibat dalam aktivitas tawuran, perkelahian antar pelajar, atau kenakalan remaja lainnya.

Dedi Mulyadi menyatakan bahwa kurikulum wamil bertujuan menggali potensi siswa di berbagai bidang. 

Baca juga: Cita-cita Aura Cinta, Gadis yang Debat dengan Dedi Mulyadi: Ingin Jadi Mahasiswa Filsafat UI

Selain itu, lanjut KDM, wamil identik dengan kedisiplinan, sehingga siswa bisa lebih fokus belajar dan menghindari kegiatan yang tidak berguna. 

"Setiap sekolah akan memiliki pembina dari TNI dan Polri yang bertugas membentuk karakter siswa serta memetakan bakat mereka, termasuk bagi yang bercita-cita menjadi tentara atau polisi," paparnya.

Program ini juga akan diintegrasikan dengan sektor strategis seperti pertanian dan peternakan, sesuai kebutuhan daerah masing-masing guna membangun generasi muda yang tangguh serta berdaya saing tinggi. 

KDM berharap, setelah lulus sekolah, para siswa bisa langsung terserap dalam berbagai bidang pekerjaan, sehingga mengurangi angka pengangguran terbuka di Jabar.

"Program ini dirancang untuk membentuk karakter siswa sekaligus menggali potensi mereka dalam berbagai bidang," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi akan Kirim Siswa SMA Sederajat di Jabar untuk Ikut Pendidikan Militer, Siapkan 40 Barak

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman/Salma Dinda Regina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved