Kamis, 2 Oktober 2025

15 Puisi Chairil Anwar yang Populer dan Penuh Makna

Berikut 15 puisi populer dan penuh makna karya Chairil Anwar. Chairil Anwar, seorang penyair Indonesia yang dikenal sebagai pelopor sastra modern.

|
kemdikbud.go.id
CHAIRIL ANWAR - Foto ini diambil dari laman resmi Kemdikbud pada Bulan April, lalu yang menunjukkan Foto Chairil Anwar, pelopor Angkatan 45 yang terkenal dengan puisi Aku dan tanggal wafatnya diperingati sebagai Hari Puisi Nasional di Indonesia. Berikut 15 puisi populer dan penuh makna karya Chairil Anwar. Chairil Anwar, seorang penyair Indonesia yang dikenal sebagai pelopor sastra modern. (Kemdikbud.go.id) 

Di masa pembangunan in
Tuan hidup Kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. 
Lawan banyaknya seratus kali

Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati

MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati

MAJU

Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba

Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju
Serbu
Serang
Terjang

8. Sia-sia

Sia Sia
Penghabisan kali itu kau datang
Membawaku karangan kembang
Mawar merah dan melati putih:

Darah dan suci
Kau tebarkan depanku
Serta pandang yang memastikan: Untukmu.
Sudah itu kita sama termangu

Saling bertanya: Apakah ini?
Cinta? Keduanya tak mengerti.
Sehari itu kita bersama. Tak hampir-menghampiri.
Ah! Hatiku yang tak mau memberi
Mampus kau dikoyak-koyak sepi.

9. Cerita Buat Dien Tamaela

Beta Pattirajawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu.

Beta Pattirajawane
Kikisan laut
Berdarah laut

Beta Pattirajawane
Ketika lahir dibawakan
Datu dayung sampan

Beta Pattirajawane, menjaga hutan pala.
Beta api di pantai. Siapa mendekat
Tiga kali menyebut beta punya nama.

Dalam sunyi malam ganggang menari
Menurut beta punya tifa,
Pohon pala, badan perawan jadi
Hidup sampai pagi tiba.

Mari menari!
mari beria!
mari berlupa!

Awas jangan bikin beta marah
Beta bikin pala mati, gadis kaku
Beta kirim datu-datu!

Beta ada di malam, ada di siang
Irama ganggang dan api membakar pulau......

Beta Pattirajawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu.

10. Dendam

Berdiri tersentak
Dari mimpi aku bengis dielak
Aku tegak

Bulan bersinar sedikit tak nampak
Tangan meraba ke bawah bantalku

Keris berkarat kugenggam di hulu
Bulan bersinar sedikit tak nampak

Aku mencari
Mendadak mati kuhendak berbekas di jari

Aku mencari
Diri tercerai dari hati
Bulan bersinar sedikit tak tampak

11. Yang Terampas dan Yang Putus

Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
Menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu

Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru
dingin

Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau
datang
Dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang

Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa
berlaku beku

12. Penghidupan

Lautan maha dalam
Mukul dentur selama
Nguji tenaga pematang kita

Mukul dentur selama
Hingga hancur remuk redam Kurnia Bahgia
Kecil setumpuk
Sia-sia dilindung, sia-sia dipupuk.

13. Hampa

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. 

Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.

Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda

Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.

14. Penerimaan

Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri

Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani

Kalau kau mau kuterima kau kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.

15. Penghidupan

Lautan maha dalam
Mukul dentur selama

Nguji tenaga pematang kita
Mukul dentur selama

Hingga hancur remuk redam Kurnia Bahgia
Kecil setumpuk
Sia-sia dilindung, sia-sia dipupuk.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Chairil Anwar

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved