Tantowi Yahya: Kepemimpinan Harus Mampu Bangun Kepercayaan Lintas Batas
Presiden United in Diversity (UID) Tantowi Yahya menegaskan pentingnya kepemimpinan kolaboratif di tengah kompleksitas pengelolaan SDA Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden United in Diversity (UID) Tantowi Yahya menegaskan pentingnya kepemimpinan kolaboratif di tengah kompleksitas pengelolaan sumber daya alam Indonesia.
Kepemimpinan, menurutnya, harus mampu melakukan perubahan sistemik melalui sinergi lintas sektor.
"Kepemimpinan bukan soal menciptakan sesuatu yang baru secara individual, tetapi tentang menyatukan niat, membuka ruang kolaborasi, dan membangun kepercayaan lintas batas," ujar Tantowi.
Hal ini disampaikan Tantowi dalam Perayaan Kelulusan Program BEKAL Pemimpin 4.0 yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta.
Menurutnya, tantangan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga sosial dan politis. Karena itu, diperlukan pendekatan yang partisipatif dan reflektif.
"Pemimpin tidak bertanya ‘apa yang harus kita ciptakan’, melainkan ‘bagaimana kita mewujudkan perubahan itu bersama’," katanya.
Program BEKAL Pemimpin 4.0 melibatkan 57 peserta terpilih dari 25 provinsi di Indonesia, yang berasal dari berbagai latar belakang, yakni pemerintahan, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, akademisi, media, hingga komunitas lokal.
Selama hampir enam bulan, para peserta ditempa dalam rangkaian lokakarya, kunjungan lapangan, penginderaan sistem, hingga proses prototyping untuk merancang solusi nyata dalam pengelolaan SDA berkelanjutan.
Chancellor United in Diversity, Suyoto, menambahkan bahwa BEKAL Pemimpin tidak hanya berfokus pada aspek teknis pengelolaan alam, tetapi juga pada pengembangan manusia sebagai agen perubahan.
“Mengembalikan keseimbangan alam bukan semata soal memperbaiki lingkungan, tetapi juga soal menyiapkan manusia yang mampu memimpinnya dengan empati, pemahaman mendalam, dan kesadaran sistem,” kata Suyoto.
Ia menekankan bahwa program ini berinvestasi pada kapasitas kepemimpinan lintas sektor, membekali peserta dengan kemampuan membangun koneksi antaraktor dan memimpin perubahan dari dalam sistem.
"Mereka adalah benih-benih perubahan yang membawa semangat kolaborasi dan keberanian untuk merintis masa depan yang lebih adil dan lestari," ujarnya.
Program BEKAL Pemimpin, yang telah meluluskan tiga angkatan sebelumnya sejak 2019, kini memperkenalkan angkatan keempatnya.
Sosok Kim Ju-ae, Putri Kim Jong Un yang Debut di Acara Internasional, Sinyal Pengganti? |
![]() |
---|
Setelah Bunuh Abu Ubaida dan Keluarga, Israel Mengancam Para Pemimpin Hamas di Luar negeri |
![]() |
---|
Mendagri Tito Tekankan Kepala Daerah harus Gunakan Kewenangan untuk Kepentingan Rakyat |
![]() |
---|
Para Pemimpin Yahudi di Australia Mengecam Benjamin Netanyahu karena Ini |
![]() |
---|
Standing Applause Sambut Video Pencapaian 10 Bulan Kepemimpinan Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.