Jumat, 3 Oktober 2025

Penjor di Hari Raya Galungan, Lebih dari Sekadar Hiasan, Ini Makna Mendalamnya

Salah satu ciri khas setiap kali Hari Raya Galungan adalah deretan penjor yang menjulang tinggi di pinggir jalan, depan rumah, dan pura.

TRIBUN BALI/RIZAL FANANY
Ratusan penjor menghiasi jalan I Gusti Ngurah Rai, Gianyar. Sabtu (18/4/2015). Pemasangan penjor dari sejumlah desa adat, instansi pemerintahan dan instansi swasta ini berkaitan untuk memeriahkan HUT Kabupaten Gianyar yang ke 244 tahun. TRIBUN BALI/RIZAL FANANY 

Sehingga dengan menghanturkan sesajen melalui penjor, umat Hindu berharap tercapainya keharmonisan alam dan kemakmuran hidup.

Makna Setiap Unsur Penjor

Setiap bagian dari penjor memiliki makna simbolik religius yang dalam, di antaranya:

  • Bambu: Simbol gunung dan kekuatan Hyang Brahma
  • Janur (ambu): Kekuatan Dewa Mahadewa
  • Kain putih kuning: Kekuatan Dewa Iswara
  • Jaja uli dan jaja gina: Kekuatan Dewa Brahma
  • Kelapa: Kekuatan Dewa Rudra
  • Pala bungkah dan pala gantung (umbi dan buah): Kekuatan Dewa Wisnu
  • Tebu:Kekuatan Dewa Sambu
  • Plawa (daun-daunan): Kekuatan Dewa Sangkara
  • Sanggah cucuk: Kekuatan Dewa Siwa
  • Tamiang dan endongan: Simbol penolak bala dan perlindungan

Di balik keindahannya yang menjulang, penjor mengajarkan kita tentang kerendahan hati, pengendalian diri, dan kemenangan dharma dalam kehidupan sehari-hari.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Hari Raya Galungan

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved