Senin, 29 September 2025

Pemain Sirkus dan Kehidupannya

Mengenal Kalijodo, Tempat Hadi Manansang Pendiri Taman Safari Ambil Anak-anak, lalu Diajak Masuk OCI

Lokasi Kalijodo, yang disebutkan sebagai tempat pendiri Taman Safari Indonesia, Hadi Manansang, mengambil anak-anak untuk diajak masuk OCI.

Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
EKSPLOITASI PEMAIN SIRKUS - Suasana Panti Asuhan Hati Bangsa di Jalan Jembatan Dua Raya, Gang Pilin 1 Nomor 5 O, RT 002, RW 002, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (18/4/2025). Beberapa mantan pemain sirkus mengaku alami penyiksaan dan eksploitasi; yang disebut-sebut berasal dari salah satu panti asuhan di Kalijodo, Jakarta Utara.  

Pada Februari 2017, Ahok pun meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kalijodo.

Panti Asuhan di Kalijodo

Menurut penelusuran Tribunnews.com, hanya ada satu panti asuhan di Kalijodo, yakni Panti Asuhan Hati Bangsa.

Panti asuhan itu berada di Jalan Jembatan Dua Raya, Gang Pilin 1 Nomor 50, TR 002/RW 002, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Namun, seorang pengurus Panti Asuhan Hati Bangsa, Lina, menegaskan pihaknya tak memberlakukan sistem adopsi.

"Kalau di sini memang enggak bisa adopsi begitu sih," ungkap Lina, Jumat (18/4/2025).

Hal senada juga disampaikan Kepala Panti Asuhan Hati Bangsa, Mikas.

Mikas mengungkapkan panti asuhan yang dipimpinnya berdiri sejak 2016.

Namun, sejak awal didirikan hingga saat ini, kata Mikas, ia memastikan tidak ada proses adopsi, terlebih untuk dijadikan pemain sirkus.

"Kita sejak 2016 pertama buka. Enggak ada yang kayak gitu-gitu sih (adopsi sirkus OCI). Kita enggak ada program adopsi," tegas dia, Jumat.

Menurutnya, sistem adopsi tidak boleh dilakukan oleh lembaga yang sudah terlegalisasi sebagai panti asuhan.

Sebab, seharusnya, panti asuhan memiliki visi dan misi untuk membangun masa depan.

Mikas mengatakan, pendirian Panti Asuhan Hati Bangsa berlatar belakang rekomendasi dari majelis-majelis gereja untuk menyelamatkan anak-anak yang terlantar. 

Panti ini mengasuh 36 anak usia 10-20 tahun berasal dari luar Jakarta, seperti Nias dan Rote NTT.

Para anak yang diasuh merupakan anak-anak terlantar imbas kondisi yatim-piatu ataupun broken-home (keluarga tidak utuh).

Anak-anak di Panti Asuhan Hati Bangsa menjalani pendidikan di beberapa sekolah, di kawasan sekitar panti asuhan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan