Kamis, 2 Oktober 2025

Sosok Ihwan Sahab, Pemuda Bekasi Tewas di Kamboja, Dipekerjakan Jadi Admin Penipuan Online

Seorang pemuda asal Bekasi, Ihwan Sahab, tewas di Kamboja setelah dianiaya perusahaannya tempat dia bekerja.

TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
TEWAS DI KAMBOJA - Ihwan Sahab, pemuda asal Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, tewas di Kamboja, Senin (14/4/2025), setelah sempat dirawat di rumah sakit. Sebelumnya, ia ditemukan dalam kondisi tanpa busana, tak sadarkan diri, dan penuh luka oleh polisi setempat. Ihwan diketahui tewas akibat dianiaya perusahaan tempatnya bekerja di Kamboja. 

TRIBUNNEWS.com - Pemuda asal Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bernama Ihwan Sahab (28), tewas di Kamboja, Senin (14/4/2025), setelah sebelumnya sempat menjalani perawatan di rumah sakit setempat.

Adik Ihwan, Subyantoro (23), mengungkapkan sang kakak awalnya ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri dan penuh luka di pinggir jalan Kamboja oleh polisi setempat.

Subyantoro menduga kuat Ihwan disiksa oleh perusahaan tempatnya bekerja, lalu dibuang karena dikira sudah tewas.

"Mungkin pas lagi penyiksaan dia pingsan, mereka kira kakak saya udah enggak ada (meninggal), akhirnya dibuang di jalanan, karena perusahaan enggak mau tanggung jawab, ditemuin sama polisi lagi patroli," jelas Subyantoro, Kamis (17/4/2025), dilansir TribunJakarta.com.

Ihwan lantas dibawa ke rumah sakit dan pihak keluarga mendapat kabar Ihwan sedang dirawat.

Meski sempat siuman setelah koma, Ihwan dinyatakan meninggal dunia karena luka-luka yang didapatnya dari penyiksaan.

Baca juga: Kerja Tak Penuhi Target Warga Bekasi di Kamboja Disiksa Hingga Tewas, Mayat Dibuang di Jalan

Kabar meninggalnya Ihwan diketahui keluarga dari staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, Kamboja.

"Tanggal 14 April 2025 pagi dikabarin oleh staf KBRI, namanya Pak Dadang," ungkap Subyantoro, dikutip dari Kompas.com.

Sosok Ihwan Sahab

Ihwan Sahab diketahui pamit bekerja ke luar negeri sejak Februari 2024. Kepada keluarga, ia mengaku mendapat mutasi dari perusahaan lamanya di Indonesia.

Padahal, Ihwan bekerja sebagai admin perusahaan online scam atau penipuan daring di Kamboja.

"Scam itu perusahaan penipuan, market (targetnya) dia itu orang Indonesia. Itu kayak penipuan-penipuan lewat telepon, lewat link gitu," jelas Subyantoro.

Menurut Subyantoro, Ihwan nekat bekerja sebagai admin perusahaan online scam di Kamboja karena ingin memperbaiki ekonomi keluarga.

Sebab, sejak lulus sekolah, Ihwan sudah menjadi tulang punggung bagi orang tua dan saudara-saudaranya.

"Ya mungkin karena dia ingin membanggakan orang tua, memperbaiki ekonomi keluarga," kata Subyantoro.

Sejak bekerja di Kamboja, Ihwan sudah membelikan banyak barang untuk keluarganya, bahkan untuk istri Subyantoro.

Subyantoro menyebut Ihwan memang dikenal sebagai sosok dermawan sejak lama.

Meski berada di Kamboja, kata Subyantoro, Ihwan menyempatkan mewakafkan Al-Qur'an untuk sebuah pondok pesantren.

"Dia berangkat itu dia udah baik banget, kayak beliin HP orang tua, beliin mesin cuci orang tua, beliin saya laptop, beliin istri saya kamera, itu udah baik banget," ungkapnya.

"Emang dikenal baik orangnya, di sini pun dia dikenal baik. Dia mewakafkan Al-Qur'an juga ke sebuah pesantren," jelas dia.

Seiring berjalannya waktu, Ihwan tiba-tiba dipindahkan ke perusahaan lain yang juga bergerak di dunia kejahatan siber.

Baca juga: Warga Bekasi Tewas di Kamboja, Adik Korban: Disiksa karena Kerja Tidak Target

Sejak saat itu, Ihwan mulai jarang berkomunikasi dengan keluarganya di Bekasi.

Bahkan, komunikasi Ihwan dengan keluarganya terjadi satu bulan yang lalu, sebelum ia meninggal.

"Mungkin dijual atau dikemanain gitu. Itu selama awal tahun bulan Januari, sudah enggak bener, enggak beres."

"Pokoknya dia jarang video call, itu cuma telepon-telepon doang, video call jarang," ungkap Subyantoro.

Mengaku Dianiaya Belasan Orang

Saat dirawat di rumah sakit di Kamboja, Ihwan Sahab sempat bercerita kepada keluarganya, ia disiksa belasan orang karena tak berhasil memenuhi target perusahaan.

Ihwan mengaku disiksa di sebuah ruangan selama dua hari berturut-turut.

"Karena enggak target, jadi kayak ditarik gitu terus dimasukin ke ruangan dia bilang gitu," cerita Subyantoro.

"Nah terus saya tanya lagi, itu ada berapa orang yang negroyok? Dia bilang, sekitar 15 orang," imbuhnya.

Melalui telepon video, keluarga melihat kondisi Ihwan yang penuh luka di hampir sekujur tubuhnya mulai dari kepala, kaki, badan, tangan sampai bokong. 

"Kemungkinan karena disetrum, kemungkinan besar kebanyakan itu karena disetrum, dipukul gitu," jelas Subyantoro.

Setelah tak sadarkan diri, Ihwan diduga dibuang di jalan. Ia ditemukan polisi setempat dengan kondisi tanpa busana, lalu dibawa ke rumah sakit. 

Nahas, setelah sempat sadarkan diri dari kondisi koma, Ihwan mengembuskan napas terakhir pada 14 April 2025.

Pihak keluarga pun sepakat Ihwan dimakamkan di Kamboja, sebab pemulangan jenazahnya membutuhkan banyak biaya.

"Iya udah sepakat untuk dimakamkan di sana karena masalah biaya itu besar, terus prosesnya itu banyak," pungkas Subyantoro.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ingin Perbaiki Ekonomi Keluarga, Alasan Ihwan Sahab ke Kamboja Jadi Admin Perusahaan Online Scam

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar, Kompas.com/Achmad Nasrudin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved