Prabowo Sapa Dedi Mulyadi Saat Singgung Orang Kampung: Bukan dari Amrik, Oh Purwakarta
Presiden Prabowo menyebutkan pihaknya berupaya untuk memberikan kebijakan yang masuk akal.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto menyinggung orang-orang yang memiliki kemampuan intelektual yang tinggi justru mengalami kegagalan ketika berkarier di Indonesia.
Mantan Menteri Pertahanan RI itu menyinggung hal tersebut saat sedang membahas pentingnya ketahanan pangan yang menjadi salah satu programnya.
Bagi Presiden, keberhasilan program itu bisa dilihat dari kestabilan harga pangan saat Ramadhan dan Lebaran.
Dalam 6 bulan ini, Presiden Prabowo menyebutkan pihaknya berupaya untuk memberikan kebijakan yang masuk akal.
Dia pun menyinggung orang yang berintelektual menjanjikan kebijakan yang berbelit-belit.
“Sekarang masuk bulan ke-6 tapi dengan niat yang baik, dengan kebijakan yang masuk akal, bukan kebijakan orang terlalu pintar. Kadang-kadang orang terlalu pintar malah nggak jadi apa-apa,” ujar Presiden Prabowo saat video conference bersama para menteri, kepala daerah, dan TNI-Polri membahas pangan pada Senin ( 7/4/2025).
Ketua Umum Partai Gerindra itu lantas memanggil Politikus Gerindra Dedi Mulyadi yang kini menjadi Gubernur Jawa Barat.
Dedi diketahui berasal dari kampung.
Dia lalu menyinggung, “Tak ada lulusan Amerika Serikat (AS). Ini Kang Dedi lulusan mana? Bukan dari Amrik, oh Purwakarta. Ini orang kampung semua yang kerja, Zulhas orang Lampung,” ucapnya.
Namun begitu, Presiden Prabowo tidak menampik pihaknya tetap memerlukan banyak orang-orang pintar di Indonesia.
Akan tetapi, orang pintar yang memiliki akal sehat dan cinta kepada masyarakat.
“Kita butuh orang-orang pintar banyak, yang paling penting adalah mereka yang punya akal sehat dan orang yang benar-benar cinta kepada rakyat kita,” pungkasnya.
Sosok Dedi Mulyadi dari Kampung Subang
Dedi Mulyadi kini adalah kader Partai Gerindra.
Dia terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat usai memenangkan kontestasi Pilgub Jabar 2024 lalu.
Dedi memiliki perjalanan panjang di dunia politik.
Mulai dari anggota DPRD Purwakarta, Wakil Bupati Purwakarta, Bupati Purwakarta dua periode, hingga anggota DPR RI.
Lahir dari keluarga sederhana di Subang pada 11 April 1971, Dedi kecil pernah bersusah payah hanya untuk bisa makan.
Ayah Dedi, Ahmad Suryana, adalah purnawirawan tentara dengan pangkat terakhir prajurit kader.
Sang ayah hanya bisa berkarya di kemiliteran sampai usia 28 tahun karena sakit, diduga diracun mata-mata Belanda.
Suryana kemudian bekerja di perkebunan, itu pun tak lama karena ia tak ingin bersekongkol menjual pupuk secara ilegal.
Sejak saat itu, ibu Dedi, Karsiti, yang mengambil alih tanggung jawab mencari nafkah. Dari mulai jadi kuli tandur sampai nyangkul.
Dedi kecil terbiasa makan sederhana. Ikan asin adalah menu istimewa yang hanya bisa dinikmati pada tanggal 1-5 kalender muda. Selebihnya ia akan kembali makan dengan garam.
“Garam dikasih bawang, terus disimpan di toples. Makanan ini yang dibagikan pada sembilan anak. Terkadang malam hari saya diajak cari belalang untuk teman nasi,” tutur Dedi Mulyadi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Karena itulah untuk jajan, Dedi kecil harus bekerja keras.
Misal, jika ingin es mambo, maka ia akan jualan es mambo terlebih dulu sebanyak satu termos es.
“Dulu ke Mang Rozak, biar dapat 5 es harus jualan 50 es mambo dulu. Jualannya laku. Terus saya berpikir sayang kalau sisa 5 es saya makan. Akhirnya saya jual juga. Jadi saya tetap tidak makan es,” ucap Dedi sambil tertawa.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Postingan Pertama Erick Thohir Jadi Menpora, Singgung Olahraga Harus Jadi Pemersatu Bangsa |
![]() |
---|
Erick Thohir Janji Tak Anakemaskan Sepakbola, Semua Cabor Dapat Perhatian Setara |
![]() |
---|
Prabowo Tak Akan Bentuk Tim Investigasi Independen Demo Berujung Kerusuhan pada Akhir Agustus |
![]() |
---|
Menko Polkam Djamari Chaniago, Eks Sekretaris Dewan Kehormatan Perwira dan Senior Prabowo di Akabri |
![]() |
---|
Megawati Cerita Pernah Masak Nasi Goreng untuk Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.