Lebaran 2025
Insiden Ledakan Petasan saat Idul Fitri di Sejumlah Daerah: Ada Korban Meninggal dan Terluka
Ledakan petasan saat Idul Fitri merenggut nyawa 1 orang di Pamekasan, sedangkan dua orang terluka di Lombok.
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah insiden terkait ledakan petasan terjadi saat perayaan Idul Fitri 1446 H di Indonesia.
Kejadian ini menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, yang menjadi perhatian publik.
Korban Maut di Pamekasan
Pada Selasa, 14 April 2025, sekitar pukul 01.30 WIB, seorang pria berinisial M (43) asal Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Madura, menjadi korban ledakan petasan saat menonton pesta kembang api.
Pesta kembang api digelar di Desa Pangorayan, Kecamatan Proppo.
M mengalami luka serius di bagian kepala, sempat dilarikan ke RSUD Slamet Martodirdjo Pamekasan.
Namun, ia dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif pada Selasa (1/4/2025) sekitar pukul 01.30 WIB.
Menurut Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUD, Sri Ayuda Ningsih, korban datang dalam kondisi tidak sadar dengan luka di bagian belakang kepala.
Kepala Seksi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto, menjelaskan bahwa insiden terjadi akibat tiang penyangga petasan roboh, menyebabkan ledakan mengarah ke kerumunan penonton.
Saat ini, Polres Pamekasan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti dan pihak yang bertanggung jawab.
Baca juga: 2 Kasus Ledakan Petasan di Jatim, Mobil dan Rumah Rusak di Tulungagung hingga Warga Madura Tewas
Insiden di Pasuruan
Di Kota Pasuruan, Jawa Timur, ledakan petasan juga terjadi setelah sholat Idul Fitri pada Senin, 31 Maret 2025.
Video yang beredar menunjukkan petasan yang dinyalakan oleh sekelompok pemuda.
Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Davis Busin Siswara, menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan empat pelaku yang terlibat.
"Reskrim Polres Pasuruan Kota sudah mengamankan empat pelaku yang terlibat menyulut petasan. Mereka punya peran masing-masing," ungkap Davis, Jumat (04/04/2025), dilansir Kompas.com.
Dari hasil pemeriksaan, tiga orang yang bertugas sebagai penyulut petasan adalah MFI (21), MI (18), dan FH (16). Sedangkan S (50) bertugas mengabadikan momen meletusnya petasan.
Mereka dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 terkait kepemilikan bahan peledak.
Korban Mercon di Malang
Dua pemuda asal Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu, akibat mercon rakitannya meledak.
Keduanya mengalami luka bakar serius sekitar 20 persen di beberapa bagian tubuhnya.
Korban dilarikan ke RS Bhayangkara Hasta Brata dan telah menjalani operasi pada Selasa (1/4/2025) pagi.
Seorang korban berinisial A (19) menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Senin (31/3/2025) sekira pukul 21.00 WIB atau bertepatan saat malam Idul Fitri.
Saat itu, ia dan saudaranya membuat mercon di rumahnya.
"Rencananya mau dipakai buat besok paginya dan digunakan sendiri. Awalnya enggak ada masalah, tetapi saat membuat mercon ke delapan tiba-tiba ada apinya sendiri lalu meledak," katanya, Rabu (2/3/2025).
A mengaku, baru pertama kali membuat mercon, setelah belajar melihat video tutorial di Youtube.
Bahan baku membuat mercon itu, didapat dari beberapa toko-toko kecil di lingkungan rumahnya.
Selain mengalami luka bakar, ledakan juga membuat rumah korban di Kecamatan Pujon mengalami kerusakan di jendela dan atap.
Baca juga: Viral Ledakan Petasan saat Idul Fitri, 1 Orang di Pamekasan Meninggal, 2 Pemuda di Lombok Terluka
Korban di Lombok Tengah
Dua pemuda, Imran (25) dan Irgi (23), dari Dusun Repok Bunut, Desa Jelantik, Lombok Tengah, mengalami luka bakar serius akibat ledakan petasan pada Senin, 31 Maret 2025.
Diketahui, keduanya membawa sisa petasan seberat 8 kilogram yang belum diledakkan.
Saat mencoba menyalakan sumbu petasan di rumah, ledakan terjadi dan mengakibatkan luka parah pada tubuh mereka.
Imran mengalami luka pada jarinya dan Irgi mengalami luka pada betis.
Keduanya kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Provinsi NTB.
Kepala Seksi Humas Polres Lombok Tengah, Iptu Lalu Brata Kusnadi, menjelaskan bahwa ledakan terjadi saat mereka mencoba memeriksa petasan yang tidak kunjung meledak.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.