Kamis, 2 Oktober 2025

Polisi Gugur Ditembak di Lampung

Kompolnas: Peltu Lubis Pernah Sogok AKP Lusiyanto usai Ditegur soal Judi Sabung Ayam, tapi Ditolak

Kompolnas menyebut Peltu Lubis pernah menyogok AKP Lusiyanto setelah dirinya kena tegur agar menghentikan judi sabung ayam. Namun, sogokan ditolak.

Tribunnews.com/ Reynas Abdila
PELTU LUBIS SOGOK POLISI - Komisioner Kompolnas M Choirul Anam di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). Kompolnas menyebut Peltu Lubis pernah menyogok AKP Lusiyanto setelah dirinya kena tegur agar menghentikan judi sabung ayam. Namun, sogokan ditolak oleh AKP Lusiyanto. Hal ini disampaikan Anam pada Minggu (23/3/2025). 

Dia menegaskan sikap suaminya yang anti sogok dan berniat memberantas perjudian berujung tidak disukai oleh pihak-pihak tertentu.

"Banyak yang tidak suka dia pemberantas judi, waktu itu oknum yang menembak itu mau kasih uang ke bapak,"

"Saya lihat sendiri dengan mata saya sendiri melihat amplopnya dikasih Rp 1 juta, dia gak mau," kata Nia.

Kata Kapolda Lampung soal Isu Setoran

PENEMBAKAN SABUNG AYAM - Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika menilai isu setoran sabung ayam perlu dibuktikan. Dia menilai ada banyak sekali cerita atau narasi yang membuat bias, Sabtu (22/3/2025).
PENEMBAKAN SABUNG AYAM - Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika menilai isu setoran sabung ayam perlu dibuktikan. Dia menilai ada banyak sekali cerita atau narasi yang membuat bias, Sabtu (22/3/2025). (HO/Tribunnews.com)

Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika pun turut membantah isu setoran yang mengalir ke polisi terkait judi sabung ayam di wilayah hukum yang dipimpinnya.

Helmy mengatakan, informasi tersebut harus dibuktikan dengan data maupun fakta yang valid. 

"Saya tahu soal isu setoran itu," katanya saat diwawancarai, Jumat (21/3/2025) malam.

Menurutnya, isu tersebut mencuat setelah ada unggahan di media sosial yang berkembang menjadi narasi yang menjadi konsumsi publik.

"Jika kita meruntut lagi jejak digital, itu kan diawali dari media sosial, yang menyebutkan ada chat atau percakapan antara Kapolsek dengan Peltu Lubis," ucapnya. 

Helmy mengatakan, informasi itu harus dibuktikan, baik itu data maupun fakta yang valid. 

"Buat kami, ini harus dibuktikan, data dan faktanya mana?" kata dia.

Namun, demi memberikan kejelasan, pihak Mabes Polri dan Polda Lampung sudah melakukan kroscek serta klarifikasi atas isu setoran itu.

"Dalam rangka merespons informasi itu, tim Propam, Irwasum Mabes, dan Polda sudah melakukan klarifikasi pengecekan apakah betul ada peristiwa itu atau tidak," katanya. 

Kalaupun itu ada, hal itu tidak boleh mengaburkan peristiwa sebenarnya, yakni terjadi hilangnya tiga nyawa personel Polda Lampung

"Ini adalah persoalan kemanusiaan yang perlu diselesaikan hingga tuntas," kata dia. 

"Kemudian jika benar, datanya ada dan valid, silakan sampaikan, pasti akan kami tindak lanjuti. Rasanya Polri sudah terbiasa untuk bisa menindak anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran-pelanggaran," tuturnya.

Helmy menegaskan, isu-isu di luar fakta jangan menjadi narasi-narasi yang dapat membiaskan penyelidikan tim investigasi bersama.

"Tolong berikan kepada tim kesempatan bekerja secara leluasa," kata dia.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Theresia Fellisiani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved