Senin, 6 Oktober 2025

Teror Kepala Babi

Komentar Wakil Menteri Komdigi Soal Teror Pengiriman Kepala Babi ke Kantor Tempo

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria buka suara soal teror pengiriman kepala babi kepada kantor Media Tempo.

|
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Taufik Ismail
TEROR KEPALA BABI - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, (21/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria buka suara soal teror pengiriman kepala babi kepada kantor Media Tempo.

Menurutnya, apabila ada permasalahan terkait pers, seharusnya diselesaikan sesuai undang undang pers.

"Ya kebebasan pers kan dilindungi oleh undang-undang pers ya. Jadi kalau memang ada hal yang tidak sesuai, mungkin bisa disesuaikan dengan undang-undang pers," kata Nezar di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Pemerintah kata Nezar sangat mendukung terciptanya kebebasan pers. Oleh karena itu setiap ada permasalahn menyangkut pemberitaan, pemerintah selalu mendorong penyelesaian melalui undang -undang pers.

"Ya kita mendukung yang namanya kebebasan pers. Kita berharap kalau ada konflik bisa diselesaikan dengan undang-undang," kata Nezar.

Terkait bagaimana langkah tegas pemerintah terhadap kasus teror pengiriman kepala babi tersebut, menurut Nezar, harus menunggu penyelidikan dari Kepolisian.

"Ya tergantung nanti penyidikannya gimana," kata Nezar.

Diketahui, Media Tempo kembali mendapatkan teror dari orang tak dikenal.

Kali ini, satu paket berisikan kepala babi dikirimkan ke kantor Tempo.

Wakil Pemimpin Redaksi (Wapemred) Tempo, Bagja Hidayat mengatakan paket itu ditujukkan untuk wartawannya yang juga host 'Bocor Alus' bernama Francisca Christy Rosana atau Cica.

"Jadi paket itu ditujukan buat Cica, Cica itu kan host halus ya, Francisca," kata Bagja, Kamis (20/3/2025).

Bagja mengatakan Cica baru menerima paket tersebut pada hari ini setelah selesai liputan bersama rekannya bernama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran sekira pukul 15.00 WIB.

Sementara itu, paket tersebut disebut Bagja, sudah diterima pihak petugas keamanan Tempo pada Rabu (19/3/2025) sekira pukul 16.13 WIB.

"Nah begitu dibuka udah menyengat baunya. Nah udah menyengat baunya, lalu dibawa keluar. Begitu dibuka ya kepala babi dengan telinga yang potong," tuturnya.

Dari keterangan petugas keamanan, pengirim paket tersebut yakni seseorang yang mengenakan atribut ojek online.

Belum diketahui secara pasti yang mengirim paket teror tersebut.

Di sisi lain, Bagja mengatakan selama sepekan terakhir, beberapa wartawan dan dirinya juga diteror oleh nomor-nomor asing.

Namun, tak ada pesan-pesan bernada ancaman melainkan ditelepon beberapa kali.

"Karena kan banyak ya setiap hari ada orang naik gojek, kiriman, macam-macam. Jadi memang ada, apa namanya, seingat Satpam itu dia (pengirim) pakai apa ya, apa namanya, atribut ke aplikasi gitu. Iya atribut ojek online," jelasnya.

Lebih lanjut, Bagja mengatakan pihaknya belum membuat laporan polisi karena masih melakukan koordinasi dengan koalisi pendukung kebebasan pers.

Meski begitu, Tempo akan tetap memberikan perlindungan terhadap wartawannya yang menjalankan tugas jurnalistiknya.

"Kami di tempo punya SOP adalah pengamanan wartawan. Tentu kami sudah mulai menjalankannya SOP itu dan apa namanya, ya mendapatkan perlindungan tentu saja ya," ucapnya.

Baca juga: Soal Teror Kepala Babi ke Wartawan Tempo, KKJ: Tak Boleh Ada Impunitas terhadap Pelaku

"Nah ini bagaimanapun, apapun tujuannya, kami belum tau tujuannya, tapi ini tentu saja teror gitu. Karena ya tidak ada orang yang mengirim kepala babi tanpa dipesan," sambungnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved