Senin, 29 September 2025

Menteri P2MI Lapor ke Presiden Prabowo soal Keinginan Akhiri Moratorium Pekerja Migran ke Arab Saudi

Sebagaimana diketahui, Indonesia sudah melakukan moratorium pekerja migran ke Arab Saudi sejak 10 tahun lalu. Karding menyebutkan, pengakhiran morator

Penulis: Igman Ibrahim
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
PEKERJA MIGRAN - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/3/2025). Kedatangan Karding untuk melapor ke Presiden Prabowo terkait wacana pencabutan moratorium pekerja migran Indonesia ke Arab Saudi.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Niat Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) untuk mengakhiri moratorium pengiriman Pekerja Migran Indonesia ke Arab Saudi semakin dekat. Menteri P2MI Abdul Kadir Karding pun melapor ke Presiden Prabowo terkait kerja sama tersebut.

Menteri Karding datang ke Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/3/2025) sore.

Kedatangannya untuk membicarakan niat moratorium pekerja migran Indonesia ke Arab Saudi.

"Agenda rapat hari ini laporan saja kepada bapak presiden tentang pekerja migran. Pertama telah dibentuk desk perlindungan pekerja migran. Kedua tentang rencana kita untuk membuka kerjasama dengan Arab Saudi. Kita ketahui selama ini sedang ada proses moratorium," ujar Menteri Karding.

Sebagaimana diketahui, Indonesia sudah melakukan moratorium pekerja migran ke Arab Saudi sejak 10 tahun lalu. Karding menyebutkan, pengakhiran moratorium bakal dilakukan dalam waktu dekat.

"Nanti ya, kita tunggu. Moratorium kalau dibuka lebih cepat, lebih baik karena potensi besar," jelasnya.

Baca juga: Tunjangan Profesi Guru Madrasah Sebesar Rp2 Triliun Cair Sebelum Lebaran, Simak Syarat dan Caranya!

Di sisi lain, Karding menjawab terkait pembentukan desk perlindungan pekerja migran. Dia menyebut pihaknya sedang melakukan perbaikan tata kelola perlindungan pekerja migran.

Selain itu, kata dia, desk tersebut bertujuan untuk meminimalisir kejadian kekerasan dan perdagangan orang yang terjadi di luar negeri.

"Caranya paling utama harus produsedural karena masalah utama 95 persen unproduseral. Kedua skill harus ditingkatkan. Kita punya pekerja migran 80 persen domestik," katanya.

Caranya, KP2MI akan memperbaiki regulasi yang menangani persoalan pekerja migran yang tidak sesuai prosedur. Kemudian, penindak terhadap calo dan sindikat terhadap pengiriman pekerja imigran ilegal.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan