Kamis, 2 Oktober 2025

Prabowo Diminta Tidak Hanya Undang Para Konglomerat ke Istana

Anas menyarankan  juga kepada Presiden Prabowo untuk mengundang dan mendengarkan para pengusaha menengah dan pengusaha kecil.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Taufik Ismail
PRABOWO DAN KONGLOMERAT - Presiden RI, Prabowo Subianto, menggelar pertemuan istimewa dengan sejumlah konglomerat Indonesia dan tokoh internasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3/2025). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum,  menilai positif  Presiden Prabowo Subianto mengundang para pengusaha besar ke Istana Presiden di Jakarta.

"Para aktor ekonomi besar adalah pilar penting bagi ekonomi negara dan punya peran besar untuk menyukseskan program-program Pemerintah," kata Anas, Minggu (9/3/2025).

"Dalam bahasa gaul, para 'Naga' dan para 'Haji' haruslah menjadi kekuatan penyelesai masalah (problem solver)," ujar Anas menambahkan.

Namun demikian, Anas menyarankan  juga kepada Presiden Prabowo untuk mengundang dan mendengarkan para pengusaha menengah dan pengusaha kecil yang mewakili golongan yang sangat besar.

"Pun kontribusinya untuk menyerap tenaga kerja atau memproduksi  pil anti nganggur,” ujar Anas.

Menurut dia dukungan para pengusaha kecil dan menengah sangat penting untuk keberhasilan program-program Pemerintah.

"Jika dengan para konglomerat bicara tentang Danantara dan penanggulangan PHK misalnya, dengan perwakilan UKM adalah relevan untuk program MBG, dukungan kredit untuk peningkatan usaha yang otomatis juga dalam rangka menahan laju PHK dan bahkan menciptakan lapangan kerja baru," ujarnya.

Menurut Anas tidak kalah pentingnya mengundang para tokoh, pegiat dan pelaku koperasi.

"Spirit memperkuat ekonomi nasional untuk benar-benar menyentuh pembelaan kepada ekonomi rakyat tidak bisa terus-menerus menempatkan koperasi pada kamar samping, kamar minor. Secara ideologis bahkan bisa disebut sebagai perintah konstitusi," katanya. 

Menurut dia program membangun 70 ribu Koperasi Merah Putih misalnya, apakah benar-benar baru dan merenovasi yang lama, lebih baik dikerjakan dengan pola yang tidak top down.

"Penting menghadirkan arus bottom up. Mengundang para tokoh dan aktor koperasi dan bahkan mengajak bicara para Kades adalah pilihan yang terbaik," katanya.

Dikatakan bahwa gerakan nasional koperasi tanpa “disengkuyung” oleh orang-orang yang paham betul urusan A-Z di lapangan akan mudah terkendala pada level implementasinya. 

"Termasuk sekali lagi para Kades dan tokoh masyarakat di desa-desa," ujarnya.

Dia juga menilai baik  jika Presiden mengundang para ahli ekonomi, para pengamat dan analis ekonomi yang selama ini kritis dan berani terbuka melontarkan gagasan-gagasan alternatifnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved