Prabowo Diminta Tidak Hanya Undang Para Konglomerat ke Istana

"Mereka bukanlah musuh, melainkan justru bisa diserap saripati pikiran-pikirannya untuk terus-menerus memperbaiki kebijakan. Terutama adalah pada detil-detil pelaksanaannya," katanya.

Sekali lagi, “setannya ada pada detil”, yakni detil-detil pelaksanaan di lapangan.

"Secara simbolis dan psikologis, jika hanya mengundang para konglomerat saja, bisa terkesan atau dipelintir menjadi kesan menomorsatukan para aktor ekonomi besar saja. 

Kesan dan citra seperti itu tidak cukup menguntungkan," ujar Anas Urbaningrum.

2 Hari Berturut-turut Terima Konglomerat

Seperti diketahui,  Presiden Prabowo Subianto mengundang para konglomerat Indonesia bertemu di Istana Kepresidenan Jakarta, pekan ini.

Pertemuan itu berlangsung dua hari berturut-turut dengan pengusaha yang berbeda-beda.

Presiden menerima para konglomerat itu pada Kamis dan Jumat, 6-7 Maret 2025.

Di hari pertama, tepatnya pada Kamis (6/3/2025), Prabowo telah lebih dulu bertemu delapan pengusaha.

Mereka adalah Anthony Salim, Sugianto Kusuma (Aguan), Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata.

Di hari kedua pada Jumat (7/3/2025), Prabowo kembali mengundang sejumlah pengusaha.

Para konglomerat yang bertemu Prabowo pada kloter kedua ini, antara lain Andi Syamsuddin Arsyad (Haji Isam), Sugianto Kusuma (Aguan), Anthony Salim, dan Garibaldi Thohir alias Boy Thohir.

Kemudian, Anindya Bakrie, Chairul Tanjung, James Riady, Hilmi Panigoro, Franky Oesman Widjaja, Prajogo Pangestu, dan Tomy Winata.