Sritex Pailit
Daftar Gurita Bisnis Keluarga Lukminto yang Tersisa setelah Sritex Gulung Tikar
Keluarga Lukminto memiliki berbagai sumber pendapatan lain meskipun Sritex tutup, ini daftar gurita bisnis keluarga Lukminto
Sejak 2007, Sritex dipimpin oleh putra sulung Lukminto, Iwan Setiawan Lukminto hingga diturunkan ke Iwan Kurniawan Lukminto.
Di masa kepemimpinan Iwan Kurniawan Lukminto, Sritex dinyatakan pailit hingga akhirnya gulung tikar.
2. Gedung Olahraga
Selain di dunia tekstil, keluarga Lukminto juga memiliki Gedung Olahraga (GOR) Sritex di Solo.
GOR ini menjadi lokasi utama untuk pertandingan bola voli, basket, dan acara olahraga lainnya.
Tak hanya itu, GOR Sritex juga digunakan untuk berbagai event, seperti Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII yang akan diadakan di Solo pada 2024.

3. Hotel
Bisnis keluarga Lukminto juga merambah ke dunia pariwisata.
Keluarga Lukminto melalui anak perusahaan PT Wisma Utama Binaloka, memiliki sekitar sepuluh hotel di berbagai lokasi, termasuk Solo, Yogyakarta, dan Bali.
Beberapa hotel sampai hari ini masih beroperasi yakni Diamond Hotel, Grand Orchid, @Hom, Holiday Inn Express di Yogyakarta dan Bali, serta Horison dan Solo Mansion.
Pada 2013, Sritex terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Museum
Keluarga Lukminto juga memiliki aset berupa karya-karya seni yang luar biasa.
Karya-karya ini awalnya hanya disimpan sebagai koleksi keluarga Lukminto.
Namun kini, karya-karya ini ditempatkan di sebuah museum yang diberi nama Tumurun Private Museum.
Hingga akhirnya keluarga Lukminto membuka museum pribadi ini menjadi museum terbuka untuk umum.
Museum yang berdiri di Surakarta ini memamerkan seni instalasi, seni kontemporer, lukisan, dan koleksi mobil antik.
Tak main-main, koleksi lukisannya beraneka ragam bahkan lukisan Affandi dan lukisan Dullah juga tersimpan rapi di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.