Senin, 29 September 2025

Viral Patung Penyu Senilai Rp 15 M di Sukabumi Terbuat dari Kardus, Pihak Pembangun Beri Klarifikasi

Patung penyu di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi disebut-sebut menelan biaya pembuatan Rp 15 miliar, pihak rekanan proyek tegaskan biayanya Rp 30 juta

Editor: Nuryanti
Instagram/mood.jakarta
Tangkapan layar unggahan video akun IG @mood.jakarta, Selasa (4/3/2025). Video menayangkan rusaknya Patung Penyu yang diduga senilai Rp15 miliar di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi. 

TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial sebuah patung penyu di Alun-alun Gadobangkong, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Patung penyu itu disebut-sebut menelan biaya pembuatan sebesar Rp 15 miliar.

Yang menjadi masalah, patung tersebut ternyata terbuat dari potongan kardus.

Hal itu diketahui setelah patung penyu itu rusak hingga terlihat sisi bagian dalamnya yang ternyata berbahan kardus.

Warga yang kaget lalu mengunggahnya ke media sosial hingga video itu pun viral.

Belakangan pihak rekanan proyek pembangunan Alun-alun Gadobangkong, Imran Firdaus, buka suara terkait dengan viralnya pembuatan patung penyu itu.

Klarifikasi Patung Penyu Kardus

Imran mengatakan, anggaran pembuatan patung penyu tersebut tidaklah mencapai miliaran rupiah, seperti yang beredar di media sosial.

Ia menegaskan, pembuatan patung penyu tersebut hanya menghabiskan sekira Rp 30 juta.

"Sehubungan dengan isu bahwa ornamen penyu di Alun-Alun Gadobangkong dibangun dengan anggaran miliaran rupiah, kami tegaskan bahwa biaya pembuatannya hanya sekitar Rp 30 juta, sesuai dengan spesifikasi proyek yang telah ditetapkan," ujar Imran dilansir TribunJabar.id, Rabu (5/3/2025).

Imran menjelaskan, material patung penyu itu dibuat dari bahan resin dan fiberglass.

Bagian kardus dan kayu yang berada di sisi dalam itu, bukan bagian dari struktur patung.

Baca juga: 3 Orang Meninggal dan 32 Lainnya Dirawat di Rumah Sakit Filipina setelah Mengonsumsi Penyu Laut

Terkait material kardus, kata Imran, itu hanyalah alat bantu untuk proses pencetakan.

"Ornamen ini dibuat menggunakan resin dan fiberglass, material yang umum digunakan untuk patung dan ornamen luar ruangan karena daya tahannya terhadap cuaca ekstrem."

"Terkait kardus dan bambu yang terlihat dalam video yang beredar, kami tegaskan bahwa material tersebut bukanlah bagian dari struktur utama ornamen, melainkan hanya alat bantu dalam proses cetakan awal untuk membentuk kura-kura dari bahan atau material resin dan fiberglass sebelum dikeringkan dan diperkuat. Jadi itu hanya media cetak metode pembuatan ornamen kura-kura," jelas Imran.

Jika patung penyu itu dibuat dari kardus, lanjut Imran, maka tidak akan tahan dari cuaca ekstrem, terlebih posisinya di tepi pantai.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan