Senin, 29 September 2025

Sritex Pailit

Cerita Pilu Karyawan Sritex yang Terkena PHK

PT Sritex resmi tutup dan ribuan buruh kehilangan pekerjaan atau terkena PHK, ada kisah sedih dan harapan para karyawan.

Tribun Solo/Anang Maruf Bagus Yuniar
TERIMA NASIB - Ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Sukoharjo, mulai membawa perlengkapan pribadi mereka dari tempat kerja setelah penyebaran formulir pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Rabu (26/2/2025) kemarin. Wagiyem yang telah bekerja sebagai operator mesin tenun sejak 1997, mengaku terkejut atas kebangkrutan perusahaan. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah karyawan PT Sritex, perusahaan tekstil terkemuka, harus menerima kenyataan pahit setelah perusahaan dinyatakan pailit.

Pada Sabtu, 1 Maret 2025, PT Sritex resmi tutup, dan ribuan buruh kehilangan pekerjaan mereka atau terkena PHK.

Karyawan yang telah bekerja selama puluhan tahun di PT Sritex terpaksa berpisah dengan tempat kerja yang telah menjadi sumber penghidupan mereka.

Pada hari-hari terakhir sebelum penutupan, Kamis (27/2/2025), banyak karyawan terlihat mengemas barang-barang pribadi dan mengikuti acara perpisahan.

Cerita Karyawan

Berikut adalah kisah beberapa karyawan yang terdampak PHK:

Wagiyem: Nggak Nyangka Perusahaan Besar Bisa Bangkrut

Wagiyem, 48 tahun, telah bekerja sebagai operator mesin tenun sejak 1997.

Ia mengaku terkejut dengan kebangkrutan perusahaan.

"Gak nyangka aja pabrik sebesar ini, terkenal di luar negeri kok bisa bangkrut," ucapnya.

Menurut Wagiyem, ia sempat mengikuti acara perpisahan di Sritex.

Baca juga: Pemerintah Siapkan BLK hingga Loker Alternatif Bantu Korban PHK Sritex

"Hari ini (Jumat) cuma acara perpisahan saja. PHK-nya sudah kemarin. Hak-haknya dikasih tapi masih menunggu."

"Jaminan Hari Tua (JHT) Maret 2025 cair, pesangonnya nanti. Hak-hak karyawan semua dikasihkan," katanya saat duduk di warung depan gerbang utama, sehari sebelum Sritex tutup, Jumat (28/2/2025) sekitar pukul 09.15 WIB.

Wagiyem mengaku, telah bekerja di Sritex selama puluhan tahun. Sejak 1997, ia bekerja sebagai operator mesin tenun.

Selama bekerja pula, ada suka dan duka yang telah dilewatinya.  Termasuk ketika Wagiyem pernah mendapatkan selembar saham dari pendiri H.M. Lukminto. 

Karwi: Ingin Buka Usaha Warung

Karwi Mardiyanto, 45 tahun, juga menjadi korban PHK.

Ia berencana membuka usaha warung makan setelah Lebaran.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan