Retret Kepala Daerah
Sosok Andi Sumangerukka, Gubernur Sultra yang Dipuji Mendagri Tito saat Retret di Akmil Magelang
Sosok Andi Sumangerukka menyita perhatian Mendagri Tito Karnavian saat retret di Akmil Magelang, namanya disebut-sebut
Mendagri Tito Karnavian mengapresiasi Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka.
Apresiasi terhadap Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka disampaikan Tito saat membahas pentingnya pelaksanaan retret.
"Retret ini penting sekali adalah bagaimana kita ada semacam forum bagi seluruh kepala daerah untuk saling kenal satu dengan yang lain," jelas Tito.
"Tadi pagi saya melihat sudah ada yang bagus, itu yang saya harapkan," ujarnya menambahkan.
Tito Karnavian pun menyebut sosok Gubernur Sultra Andi Sumangerukka.
ASR berinisiatif kumpul bersama bupati dan wali kota daerahnya sembari ngobrol santai di atas rumpul di sela pelaksanaan retret.
"Ada kepala daerah di Sultra, Pak Andi (Andi Sumangerukka) itu dia kumpulkan para bupati dan wali kota," kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
"Sambil santai mereka duduk di sana di lapangan rumput ngobrol-ngobrol."
"Nah, sambil saling kenal satu sama yang lain," lanjut Tito didampingi Wamendagri Bima Arya.
Diapun menyebut retret membuka ruang bagi para kepala daerah untuk melakukan pertemuan dan diskusi.
"Nah saya sampaikan di sini lima ruangan. Lima ruangan yang dipakai untuk diskusi kelompok, untuk Lemhanas nanti kosong sekitar dua hari silakan pakai bergantian," ujarnya.
"Yang nggak melaksanakan nanti saya dengan Pak Bima cek nanti ada yang tidak mengerjakan," katanya menambahkan.
Diapun berharap seluruh gubernur bisa mengumpulkan bupati dan wali kotanya untuk saling mengenal.
"Saya maunya gubernur kumpulin bupati dan wali kotanya karena belum tentu saling kenal antara mereka dan mulai bicara-bicara dikit tentang mau apa kita daerah kita, gitu yah," ujarnya.
Tito kemudian menceritakan pengalamannya sebagai Mendagri lima tahun terakhir saat berkunjung di daerah.
"Saya juga pernah datang ke beberapa wilayah yang setahun dua tahun tidak pernah ada rapat bupati dan wali kota yang dipimpin oleh gubernur, nggak ada rapat. Jadi datang rapat itu waktu saya datang aja," katanya.
"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana koordinasinya. Jalan sendiri-sendiri," lanjutnya.
Untuk itu, Tito, juga meminta agar rapat tingkat provinsi bisa rutin dilaksanakan.
"Nah ini yang saya minta, harusnya rapat tingkat provinsi itu paling tidak lah tiga empat bulan sekali," katanya.
Untuk berkoordinasi dan mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan, apa yang masih kurang untuk saling membantu.
Pada momentum retret ini, Tito pun mendorong seluruh gubernur untuk mengumpulkan para bupati dan wali kota.
"Kumpullah. Kita ngobrol-ngobrol, ngopi-ngopi saja nggak apa-apa yang penting kenal. Inilah momentumnya," kata Tito.
"Kalau sudah kembali ke daerah masing-masing, sibuk sendiri-sendiri dengan berbagai persoalan sendiri-sendiri," jelasnya menambahkan.
Selain itu, para kepala daerah bisa bertemu para menteri yang akan mengisi Lemhanas.
"Diskusi-diskusi kelompok biar menarik, nggak mengantuk begitu. Nanti kelompok akan saling bertanya, saling menyampaikan pendapat, nah itu bagus. interaktif," ujarnya.
(Tribunnews.com/ chrysnha, Rakli)(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.