Rabu, 1 Oktober 2025

Kursi Demokrat di DPR Jeblok, AHY: Karena Ada Upaya Pengambilalihan Partai

AHY menyebut salah satu penyebab turunnya perolehan kursi tersebut, karena Demokrat pernah mengalami gangguan dari pihak luar yang diinisiasi Moeldoko

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
KONGRES PARTAI DEMOKRAT - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat memberikan sambutan di acara Kongres VI Partai Demokrat di Ballroom Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta, Senin (24/2/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membeberkan penyebab perolehan kursi legislatif DPR RI Partai Demokrat di tahun 2024 turun dibandingkan periode sebelumnya.

Dimana, berdasarkan pengakuan AHY, kursi DPR RI Demokrat hasil Pileg 2024 kemarin hanyalah 44 kursi, turun sekitar 10 kursi dibandingkan Pileg 2019.

Baca juga: Buka Kongres Partai, AHY Ajak Kader Demokrat Doakan Kepergian Renville Antonio

AHY menyebut, salah satu penyebab turunnya perolehan kursi tersebut, karena Demokrat pernah mengalami gangguan dari pihak luar yang diinisiasi oleh Moeldoko.

"Bisa dijelaskan mengapa kursi kita turun di DPR RI dari 61 ke 54 (lalu) ke 44, dari 54 (2019) (turun) ke 44 bisa dijelaskan, jadi memang ketika kita menghadapi gangguan GPKPD (Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat) tentu kita dianggap rentan," kata AHY saat memberikan arahan di acara Kongres VI DPP Partai Demokrat di Ritz Carlton, Pasific Place, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Baca juga: AHY Ungkap Kongres VI Demokrat akan Tentukan Bendahara Umum Baru Sepeninggal Renville Antonio 

Kata dia, kondisi gangguan itu disinyalir membuat banyak pihak yang ragu dengan Partai Demokrat.

Bahkan menurut Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI itu, banyak pihak yang berpeluang gabung dan maju menjadi caleg dari Demokrat justru harus balik badan.

"Status kita masih dipertanyakan, ini jangan-jangan mendekat ke Demokrat tiba-tiba berubah, Ketumnya berubah sekjennya berubah pengurusnya berubah diambil alih sama yang sana, yang mana? Yang sana (kubu Moeldoko), nah akhirnya membuat yang tadinya ingin bergabung menjadi ragu-ragu akhirnya mundur," kata dia.

Meski demikian kata dia, kondisi tersebut tidak menggetarkan kesetiaan beberapa kader Demokrat yang hingga kini masih bergabung.

Bahkan kata dia, ada sebagian yang terpilih dalam Pileg 2019 kembali terpilih di Pileg 2024 dari Demokrat.

"Jadi saya juga salut kepada yang masih bersama kita, berarti punya keberanian dan kecintaan yang luar biasa, ini gak kaleng-kaleng kesetiannya. Karena kalau tidak kuat tidak berani pasti mundur," kata dia.

"Nah tapi itu wajar jangan salahkan yang mundur karena situasinya memang tidak baik-baik saja ketika itu," sambung dia.

Bahkan lebih jauh, pengaruh posisi Partai Demokrat yang berada di luar pemerintahan pada periode sebelumnya juga menjadi salah satu pengaruh.

Kata dia, dengan tidak gabungnya Demokrat ke pemerintahan membuat beberapa pemilik modal dalam hal ini pengusaha tidak yakin kepada partai yang dipimpinnya.

Baca juga: AHY Ungkap Kongres VI Demokrat akan Tentukan Bendahara Umum Baru Sepeninggal Renville Antonio 

"Tapi sekali lagi karena kita berada di luar pemerintahan maka dunia profesional dunia usaha juga mikir-mikir lagi, tidak apa-apa kita tidak usah kecil hati itu sudah kita lewati, dan tentunya mudah-mudahan setelah ini adalah sesuatu yang lebih baik," tuturnya.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved