Bos Rental Mobil Tewas Ditembak
Anak Bos Rental Mobil Masih Sakit Hati Lihat Terdakwa TNI AL: Sadis Tembak Ayah Saya Sambil Merokok
Anak bos rental mobil masih sakit hati saat melihat terdakwa TNI AL yang menembak santai ayahnya sambil merokok, hingga menyebutnya sadis.
Ketiga terdakwa telah menggelapkan mobil Honda Brio milik Ilyas Abdurrahman, serta terdakwa Bambang dan terdakwa Rafsin secara bersama-sama membunuh Ilyas.
Atas perbuatannya, Bambang Apri dan Akbar Adli dijerat dengan pasal pembunuhan berencana.
Tindakan Bambang Apri dan Akbar Adli melanggar Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP, subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya 20 tahun.
Sementara, Rafsin Hermawan didakwa dengan Pasal 480 ke-1 KUHP tentang penadahan jo Pasal 55 tentang penyertaan tindak pidana ayat (1) ke-1 KUHP. Bambang dan Akbar juga didakwa pasal yang sama.
Detik-detik Penembakan
Dalam kesempatan ini, Agam juga bercerita kronologi penembakan ayahnya tersebut.
Agam mengatakan, awalnya ia melihat pegawai rental mobil sang ayah, Ramli, terkena tembak dan terkapar.
"Setelah saya melihat mobil Brio kami dibawa lari sama mobil Sigra kabur, saya baru berani keluar dan saya lihat Pak Ramli sudah terkapar. Pak Ramli bilang 'Aduh saya kena tembak, tolong'," kata Agam dalam persidangan.
Tak lama setelah itu, Agam mendengar seseorang berteriak dari dalam minimarket yang letaknya di depan TKP Ramli ditembak.
Agam pun sempat terbata-bata melanjutkan kalimatnya karena tak kuasa menahan air mata, hingga Hakim Hakim Ketua Letnan Kolonel Chk Arif Rachman memintanya untuk tenang dulu, sebelum melanjutkan ceritanya.
Setelah tenang, Agam bercerita kembali bahwa setelah mendengar seseorang berteriak dari dalam minimarket, dia langsung lari mendekat.
Perasaannya pun mulai tidak enak dan saat itu ia berharap keluarganya tak terkena tembakan.
Namun, ternyata, di dalam minimarket itu, ayah Agam terkena tembak dan telah terkapar tak berdaya.
Agam pun menangis lagi karena tak kuasa melanjutkan ucapannya dan berhenti sejenak untuk mengelap air mata menggunakan tisu.
"Pada waktu itu saya lihat almarhum ayah saya sudah terkapar dengan memegang dadanya dan pas di tengah dada dengan 'Aak, aak' kayak gitu, depan mata saya, Pak," ungkap Agam pilu.
Agam mengaku tidak menyangka ayahnya tewas tertembak saat ingin mengambil mobil yang hendak dibawa kabur oleh oknum anggota TNI AL tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.