Pagar Laut 30 Km di Tangerang
Kesehatan Kades Kohod Arsin Menurun Saat Muncul ke Publik, Batuk dan Demam, Berat Badan Turun 10 Kg
Kepala Desa Kohod Arsin akhirnya muncul ke hadapan publik, tapi tampak tak sehat karena sedang sakit demam dan batuk, berat badannya turun 10 kilo.
Dalam konferensi pers itu, Arsin juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, terutama warga Kohod, atas kegaduhan yang terjadi.
"Saya Arsin bin Asip secara pribadi maupun jabatan saya selaku Kepala Desa. Atas kegaduhan yang terjadi di Desa Kohod, situasi tersebut tidaklah kami harapkan," kata Arsin kepada wartawan, Jumat, dikutip dari TribunTangerang.com.
"Pada kesempatan ini, dengan kerendahan hati saya ingin menyampaikan permohonan maaf. Saya yang terdalam, khusus kepada warga Desa Kohod dan serta seluruh warga negara Indonesia," tambahnya.
Dalam kasus ini, Arsin mengaku bahwa dirinya juga menjadi korban dari perbuatan pihak lain.
Hal itu terjadi, akibat dari ketidak hati-hatiannya dalam pelayanan publik di Desa Kohod.
"Bahwa saya juga adalah korban dari perbuatan yang dilakukan oleh pihak lain. Tentunya ini terjadi akibat dari kekurangan pengetahuan dan ketidak hati-hatian yang saya lakukan dalam pelayanan publik di Desa Kohod," ungkapnya.
Meski begitu, Arsin berjanji akan mengevaluasi kinerjanya, agar hal-hal buruk dalam pelayanan masyarakat di Desa Kohod tidak terulang lagi di kemudian hari.
Sebelumnya, Arsin sempat disebut menghilang setelah diduga terlibat dalam kasus lahan laut di Kampung Alar Jiban, Desa Kohod.
Arsin diketahui terakhir kali muncul di hadapan publik pada Jumat (24/1/2025), saat Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid datang untuk meninjau lahan laut yang diduga memiliki Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM).
Saat itu, Arsin muncul dengan lima pengawalnya, tapi tidak memberikan pernyataan apapun.
Usai pertemuan itu, Nusron mengungkapkan, sempat terjadi perdebatan dengan Arsin mengenai lahan laut tersebut.
Lalu, sejak pertemuan tersebut, Arsin tidak lagi tampak di depan publik untuk mengklarifikasi berita yang beredar tentang dirinya.
Sementara itu, pihak kepolisian telah mengungkap Kepala Desa Kohod dan Sekretaris Desa Kohod mengakui bahwa sejumlah barang yang disita oleh penyidik digunakan untuk membuat surat izin palsu terkait lahan pagar laut di Tangerang.
"Dan, ini sudah kami dapatkan dari keterangan kepala desa maupun sekdes yang juga mengakui bahwa alat-alat itulah yang digunakan (untuk membuat surat palsu)," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro, di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/2/2025), dilansir Kompas.com.
Adapun, barang-barang yang disita oleh penyidik mencakup satu unit printer, satu layar monitor, keyboard, serta stempel Sekretariat Desa Kohod.
"Kemudian, peralatan-peralatan lainnya yang kita duga sebagai alat yang digunakan untuk memalsukan girik dan surat-surat lainnya," ujar Djuhandani.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunTangerang.com dengan judul Alasan Kades Kohod Arsin Baru Tampil ke Publik: Demam dan Batuk Hingga Berat Badan Turun 10 Kg
(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunTangerang.com/Nurmahadi) (Kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.