Kamis, 2 Oktober 2025

Pagar Laut 30 Km di Tangerang

Kata Pengacara soal Keberadaan Kades Arsin & Mobil Rubicon yang Disebut Hilang usai Kasus Pagar Laut

Pengacara Kades Arsin menyebut kliennya masih di Indonesia sampai saat ini, tapi saat penggeledahan tidak ada di rumah karena ada agenda di luar kota.

Penulis: Rifqah
KOMPAS.com/Acep Nazmudin
KADES KOHOD ARSIN - Kepala Desa Kohod, Arsin saat meninjau area laut yang memiliki SHGB dan SHM, di Desa Kohod, kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (24/1/2025). Pengacara Kades Arsin menyebut kliennya masih di Indonesia sampai saat ini, tapi saat penggeledahan tidak ada di rumah karena ada agenda di luar kota. 

"Rumahnya seperti showroom motor," kata Heri ketika berbincang dengan Kompas.com pada Selasa (28/1/2025). 

Dia bercerita bahwa Arsin mengoleksi sejumlah kendaraan tidak lama setelah dilantik menjadi Kepala Desa Kohod pada tahun 2021. 

Dia juga diketahui memiliki Rubicon saat awal-awal menjabat sebagai Kades.

Namun, Rubicon milik Arsin tidak lagi tampak di rumahnya sejak kasus pagar laut di Tangerang viral. 

Heri mengatakan, isunya mobil Rubicon itu sudah dijual oleh Arsin karena diduga takut diaudit Komisi pemberantasan Korupsi (KPK).

"Isunya sih Rubicon-nya sudah dijual, terus motor-motornya sudah tidak ada, mungkin karena ada kasus begini takut diaudit KPK kali," kata dia. 

Selain kendaraannya yang menghilang, Arsin juga sudah beberapa hari tidak terlihat. 

Menurut warga, Arsin jarang terlihat sejak kasus pagar laut mencuat.

Warga Kohod Bentuk Gerakan Tangkap Kades Arsin setelah Diduga Menghilang

Sebelumnya, Kades Arsin juga diduga menghilang setelah ramai kasus pagar laut di Tangerang, Banten.

Karena hal tersebut, Warga Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, membentuk Gerakan Tangkap Arsin, untuk upaya mengantisipasi jika nanti Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin bin Asip, dijadikan buron oleh polisi.

Adapun Gerakan Tangkap Arsin itu dibentuk oleh kelompok Laskar Jiban.

Ketua Laskar Jiban Aman Rizal mengatakan bahwa anggotanya ada sebanyak 400 orang, termasuk warga Kampung Alar Jiban, lokasi pagar laut berada.

"Tujuannya untuk antisipasi buronnya Arsin karena kami sudah tidak percaya dengan kinerja Arsin dan Enjang Karta sebagai Sekretaris Desa," kata Aman kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (10/2/2025) malam.

Aman pun menyebutkan saat ini Arsin sudah tidak ada di Desa Kohod dan mangkir dari panggilan pemeriksaan, baik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) maupun Kejaksaan Agung.

"Saat ini Arsin tidak diketahui keberadaannya, padahal proses hukum sedang berjalan," ujar dia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved