Profil dan Sosok
Profil Ali Berawi, Guru Besar FTUI yang Mundur dari Petinggi IKN, Masuk Ilmuwan Terbaik Dunia
Berikut profil Mohammed Ali Berawi yang mundur dari petinggi IKN. Dia merupakan guru besar FTUI dan masuk menjadi ilmuwan terbaik dunia.
TRIBUNNEWS.COM - Guru besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI), Mohammed Ali Berawi mundur dari jabatannya selaku Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital (THD) Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dikutip dari Kompas.com, mundurnya Ale, sapaan akrabnya, tinggal menunggu terbitnya Keputusan Presiden (Keppres).
Adapun dirinya sudah mengajukan surat permohonan pengembalian penugasan ke instansi asal yaitu FT UI kepada Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono per 7 Februari 2025.
Meski mundur, Ale mengaku bangga lantaran telah ikut serta dalam pembangunan IKN.
Dia berperan dalam menyiapkan dan menyosialisasikan seluruh hal dari master plan, blue print, hingga prinsip utama pembangunan IKN yang memiliki model smart forest city.
"Alhamdulillah, menjadi sebuah kebanggaan bagi saya untuk dapat turut serta dalam merencanakan dan membangun IKN," ujar Ale, Selasa (11/2/2025).
Dia pun berterima kasih kepada seluruh pihak atas kerjasamanya selama dirinya menjabat sebagai Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital sejak dilantik pada 13 Oktober 2022 silam.
"Terima kasih atas kekompakan dan kerjasamanya dalam bekerja bersama selama ini. Insya Allah persahabatan dan persaudaraan yang telah dibina saat ini akan terus menjadi penyambung tali silaturahim kita ke depan. Proud to have you all!," kata Ale.
Lalu seperti apa profil dari Ali Berawi ini? Berikut ulasannya dikutip dari berbagai sumber.
Baca juga: Presiden Prabowo Belum Tentu Mau Pindah ke IKN 2028, Ini Alasannya
Profil Mohammed Ali Berawi
Dikutip dari laman UI, Mohammed Ali Berawi merupakan pria kelahiran Bandar Lampung pada 15 Juni 1976 atau saat ini berusia 48 tahun.
Dia adalah guru besar prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).
Ale menyelesaikan program doktoralnya di Oxford Brookes University dengan mengambil jurusan Value Engineering and Innovation.
Sebelum menjabat sebagai Deputi Bidang THD IKN, Ale sempat menjadi Ketua Bidang Koordinasi Transformasi Teknologi dan Inovasi di tim transisi IKN.
Ale juga sempat terlibat dalam Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022 di Bali sebagai Alternate Chair of Science 20.
Bahkan, dia juga pernah menjadi Sekretaris Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di era kepemimpinan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo selama dua tahun dari 2020-2022.
Di dunia akademik, Ale merupakan Direktur Center for Sustainable Infrastructure Development (CSID) UI serta Direktur ASEAN University Network-Sustainable City and Urban Development (AUN-SCUD).
Ale merupakan Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) untuk periode 2022-2027.
Ale juga dipercaya menjadi Working Group Leader di bidang smart cities di Association of Pacific Rim Universitis (APRU) Sustainable Cities and Landscapes (SCL).
Sebelum mengajar di UI, ia sempat menjadi dosen di School of Technology Oxford pada tahun 2003-2005 dan dosen senior pada Faculty of Built Environment di Universitas of Malaya, Malaysia selama dua tahun.
Di sisi lain, dia juga melakukan kolaborasi riset nasional dan internasional.
Bahkan, Ale masuk dalam daftar sebagai Top Ilmuwan Indonesia berdasarkan Webometrics pada tahun 2015-2017.
Baca juga: Heboh Anggaran IKN Diblokir, Istana dan Otorita Pastikan Pembangunan Tetap Jalan
Ia juga dinobatkan menjadi salah satu dari 500 peneliti terbaik Indonesia versi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) RI pada tahun 2020.
Sosok Ale pun semakin mendunia setelah masuk dalam daftar Top 2 persen Ilmuwan Terbaik di Dunia yang dianugerahkan oleh Standford University dua kali berturut-turut yaitu pada tahun 2021-2022.
Prestasi Ale pun kembali membuat nama Indonesia harum di kancah internasional setelah menjadi orang pertama Indonesia yang dianugerahi gelar honrary doctor atau Doktor Kehormatan dari Peter the Great St. Petersburg Polytechnic University (SPbPU) pada 30 Oktober 2024 llau.
Kampus paling tua dan bergengsi di Rusia ini menilai Ale memiliki kontribusi besar terhadap pengembangan SPbPU dan dukungan riset dalam bidang pembangunan berkelanjutan, kota pintar, teknik sipil dan ekonomi.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Hilda B Alexander)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.