WNI Ditembak Polisi Malaysia
WNI Selamat usai Ditembak Aparat Malaysia Ngaku Bayar 1.500 Ringgit ke 'Malik' untuk Pulang ke RI
WNI yang selamat dari penembakan aparat Malaysia mengaku membayar 1.500 ringgit ke sosok bernama 'Malik' agar bisa pulang ke RI.
Usai 10 menit berlayar, kapal dicegat oleh aparat Malaysia yang tengah berpatroli.
Pada momen tersebut, kata Juliarman, aparat Malaysia sudah meminta agar kapal WNI tersebut berhenti dengan menembakkan lampu sorot.
Namun, kapal WNI itu justru berusaha kabur dan membuat APMM melesatkan beberapa tembakan.
"Selama kejadian tersebut pihak APMM meletuskan beberapa tembakan yang menurut keterangan korban mencapai 10 tembakan. Sehingga boat itu bisa lari dan tidak bisa dikejar lagi oleh APMM," kata Juliarman.
Juliarman mengatakan para WNI tersebut lalu mendarat di sebuah pantai setelah berhasil kabur dari kejaran APMM.
Namun, ternyata, ada WNI yang menderita luka akibat tembakan dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Sementara, korban lainnya yang tidak terluka langsung melarikan diri.
Juliarman mengungkapkan, dua WNI yang berhasil diwawancara membantah adanya perlawanan seperti yang disampaikan oleh aparat Malaysia.
"Kami dari fakta-fakta di lapangan pada saat ini masih belum menemukan adanya perlawanan yang dilakukan WNI."
"Namun, statement resminya dari pihak KBRI dan duta besar akan disampaikan oleh beliau-beliau," jelasnya.
Di sisi lain, Juliarman mengakui bahwa para WNI yang menjadi korban penembakan aparat Malaysia adalah PMI ilegal.
"Kalau lihat dari status mereka iya, tapi melihat mereka adalah para pekerja ilegal yang ingin pulang ke Tanah Air, namun tidak menggunakan jalur yang resmi," ujarnya.
Jenazah Korban Tewas Sudah Dipulangkan
Basri, satu-satunya korban tewas akibat ditembak aparat Malaysia, telah dipulangkan ke Tanah Air pada Rabu (29/1/2025) kemarin sore.
Dikutip dari Kompas.com,
Jenazah Basri tiba di Terminal Cargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, pada sekitar pukul 16.00 WIB.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.