WNI Ditembak Polisi Malaysia
WNI Selamat usai Ditembak Aparat Malaysia Ngaku Bayar 1.500 Ringgit ke 'Malik' untuk Pulang ke RI
WNI yang selamat dari penembakan aparat Malaysia mengaku membayar 1.500 ringgit ke sosok bernama 'Malik' agar bisa pulang ke RI.
TRIBUNNEWS.COM - Terungkap fakta baru terkait insiden penembakan terhadap lima WNI oleh aparat Malaysia, Agen Penguatkuasaan Maritim Malaysia di Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat (24/1/2025) yang menewaskan satu orang.
Adapun fakta baru yang dimaksud yaitu munculnya nama 'Malik' dalam kasus penembakan ini.
'Malik' disebut sebagai dalang penyelundupan pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal ke Malaysia.
Hal ini disampaikan oleh Atase Polri di Malaysia, Kombes Juliarman Pasaribu.
Juliarman mengatakan dua WNI korban penembakan aparat Malaysia yang diwawancarai menyebut bahwa mereka harus menyetor sejumlah uang kepada 'Malik' agar bisa pulang ke Indonesia.
"Yang berhasil kami wawancara menyebutkan bahwa mereka membayar sejumlah uang kurang lebih ada yang 1.500 ringgit, ada yang 1.200 ringgit kepada seseorang bernama 'Malik' untuk pulang ke Dumai pada tanggal 24 Januari pukul 03.00 dini hari tersebut," katanya dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (30/1/2025).
Juliarman juga mengungkapkan tidak hanya lima WNI yang berada di kapal, tetapi total tambahan 20 WNI termasuk 3 anak buah kapal (ABK).
Namun, sambungnya, para WNI di kapal tersebut tidak saling mengenal.
"Mereka adalah warga negara Indonesia semua. Namun, tidak saling kenal dari mereka. Karena ada yang dari Dumai, ada yang dari Aceh," jelasnya.
Baca juga: Kemlu RI: Jenazah WNI Ditembak Mati di Malaysia Asal Riau
Terkait bayaran yang disetorkan ke Malik, Juliarman menyebut tidak ada standar yang jelas.
Pasalnya, tiap WNI tersebut membayar sejumlah uang dengan besaran yang berbeda.
"Jadi (pembayaran) tidak ada plafon standar yang sah dan bisa ditawar-tawar," tuturnya.
Juliarman mengatakan sosok bernama Malik ini sama-sama merupakan WNI.
Temuan Terbaru soal Kronologi Penembakan: WNI Ditembak 10 Kali
Juliarman juga membeberkan terkait temuan terbaru soal kronologi penembakan yang menewaskan satu WNI tersebut.
Mulanya, kapal yang mengangkut 20-an WNI tersebut berangkat dari Malaysia ke Indonesia pada dini hari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.