Pagar Laut 30 Km di Tangerang
Mahfud MD Minta Menteri KKP Tak Perlu Takut Bongkar Kasus Pagar Laut Tangerang
Mahfud MD berpendapat sebenarnya tidak perlu butuh waktu lama untuk mengungkap kasus pagar laut di pesisir Tangerang, Banten.
Zaki juga menambahkan, ia tidak tahu asal muasal pagar bambu tersebut meski dirinya pernah melakukan kunjungan kerja dengan menyusuri pesisir pantai dari Dadap hingga Kronjo.
Soal dokumen seperti Hak Guna Bangunan (HGB) atau Sertifikat Hak Milik (SHM), Zaki menyerahkan kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk menelisik.
Menteri AHY: Kapan Dibuat?
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) buka pun suara soal polemik sertifikat HGB dan SHM di lokasi pagar laut di Tangerang Banten.
Ia mengaku sudah mendapatkan penjelasan dari Kementerian ATR/BPN. Saat ini, hal itu sedang diinvestigasi untuk mengetahui seperti apa duduk permasalahan dan kronologisnya.
AHY menyatakan, HGB-SHM di lokasi pagar laut Tangerang tidak terbit saat dirinya menjabat menteri ATR/BPN. Ia juga mengaku tak mengetahui adanya HGB-SHM di lokasi tersebut.
"Ketika itu (saat menjabat menteri ATR/BPN) saya tidak mendapatkan laporan apa-apa," ucap AHY di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (21/1).
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni juga mengaku tidak tahu-menahu terkait penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) di perairan Tangerang, Banten.
Hal ini menanggapi sertifikat SHGB dan SHM pagar laut yang ternyata sudah terbit sejak tahun 2023. Pada tahun itu, Raja Juli menduduki jabatan sebagai Wakil Menteri ATR mendampingi Hadi Tjahjanto.
"Saya, haqqul yaqin penerbitan sertifikat-sertifikat tersebut di luar pengetahuan menteri, wamen, dan para pejabat di Kementerian," kata Raja Juli kepada Kompas.com, Sabtu (25/1).
Akankah kasus pagar laut ini lenyap tak tentu rimbanya? Publik akan terus menunggu hingga semua jelas dan terang benderang.
Pembongkaran Terus Dilanjutkan
Pembongkaran pagar laut di Tangerang, Banten, terus berlanjut hari ini, Selasa (28/1/2025).
Hingga Senin (27/1) kemarin, pagar bambu yang melintang di laut itu sudah dibongkar sejauh 15,5 kilometer dari panjang sejauh 30 kilometer.
Pembongkaran ini melibatkan 154 personel terdiri dari 54 anggota dari Polda Metro Jaya, 50 personel dari Korpolairud dan Ditpolairud, dan 50 anggota dari Polda Banten.
Menurut Dirpolairud Polda Metro Jaya, Kombes Joko Sadono, bukan hanya personel yang dikerahkan bahkan sejumlah kapal pun diturunkan.
"Korpolairud menurunkan 3 kapal, kita sendiri hari ini 5 kapal, untuk Polda Banten menurunkan 2 Kapal," jelasnya, Senin.
Namun, walau pembongkaran terus berjalan tapi pemilik dan dalang yang membuatnya masih belum jelas.
Sumber: Kompas.TV/Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.