Kendati terdapat kemajuan pada beberapa sektor, menurut Idil, kepemimpinan di wilayah pengelolaan ESDM belum berjalan maksimal, bahkan cenderung mengalami stagnasi dan distorsi.
Dirinya menyoroti maraknya tambang ilegal di sejumlah wilayah.
“Saya kira kinerja Kementerian ESDM di 100 hari pertama ini tidak bisa dikatakan baik. Kita lihat, hampir tidak ada program prioritas yang jelas dan lugas. Contohnya, persoalan tambang ilegal yang sampai sekarang masih marak. Tambang illegal ini sudah memakan ratusan korban jiwa dan kebocoran anggaran negara. Apa solusinya?"
Bukan hanya soal tambang illegal, dirinya juga menyoroti kelambanan menteri dalam mengelola dampak ekologis dari pertambangan sehingga pelan dan pasti pengelolaan tambang berdampak buruk pada lingkungan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.