100 Hari Pemerintahan Prabowo
Pengamat Soroti 4 Hal Penting Jelang 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran
Pengamat politik menyoroti empat hal yang telah terjadi jelang 100 hari masa pemerintahan Prabowo-Gibran.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Hasanudin Aco
Mulai dari anggaran Rp 20 triliun untuk membangun Universitas HAM, insiden penjual es teh, patwal RI 36, hingga demo di Kementerian Dikti yang sudah didamaikan oleh Seskab Mayor Teddy.
"Kemudian ada lagi diangkatnya pendengung oleh Menteri Komunikasi, dan pada alasannya Meutya Hafid sebagai Menteri Komdigi mengatakan tidak tahu latar belakangnya status yang diangkat. Itu sangat berbahaya tentunya. Kalau Menteri Komunikasi tidak tahu latar belakangnya, terutama kalau itu teroris itu bahaya sekali," kata Hensa.
4. Perjalanan Luar Negeri Prabowo
Hensa melihat Prabowo sudah menjalankan perjalanan luar negeri sebelum ke India pada 24 Februari 2025 ini selama 23 hari.
Dari 100 hari Prabowo berkuasa, perjalanan luar negeri sudah memakan seperempat dari masa kerjanya sebagai presiden.
"Jadi dalam 100 hari, Pak Prabowo itu melakukan perjalanan luar negeri selama 23 hari. Hampir seperempat dari dia berkuasa. Itu dia melakukan perjalanan luar negeri. Yang mana itu bagus-bagus saja. Baik-baik saja walaupun beberapa ada kontroversi," ucapnya.
Dia melihat, rute perjalanan luar negeri Prabowo terlihat mengikuti jejak Jokowi dengan mendatangi China saat pertama kali melakukan dinas.
"Pak Prabowo nampaknya masih mengikuti jejak Pak Jokowi untuk menempatkan China sebagai salah satu partner penting. Karena kalau kita ingat perjalanan dinas pertama Pak Prabowo memang ke China," ujarnya.
"Baru kemudian setelah itu Presiden Prabowo ke Amerika Serikat. Itu bertemu dengan Joe Biden waktu itu, Jadi dia menempatkan China dengan Amerika. Nah ini terkait juga dengan tadi. Komunikasi yang baik antara Presiden ke-7 dan Presiden ke-8," lanjutnya.
Prabowo terlihat masih mengikuti Jokowi dengan menempatkan China sebagai mitra strategis Indonesia. Hal ini bisa jadi dilihat karena Jokowi yang memiliki hubungan baik dengan China.
"Yang memiliki hubungan baik dengan China sudah menjadi rahasia umum adalah Pak Jokowi," kata Hensa.
Hensa pun tak menampik jika masyarakat masih menunggu reshuffle kabinet di 100 hari Prabowo-Gibran.
Menurutnya, reshuffle ini layak ditunggu berkaca dari beberapa hal yang kontroversial di antara pejabat kabinet serta penghematan APBN.
"Tentang reshuffle, kalau kita ingat tanggal 21 Oktober lalu mereka dilantik menjadi menteri, jam 10 kalau saya tidak salah, itu jam 12 sudah banyak yang bertanya kapan reshuffle akan dilakukan, nah ini sudah hampir 100 hari, nanti apakah Pak Prabowo akan lakukan reshuffle sebelum lebaran atau setelah lebaran, ya nanti kita tunggu," tandasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.