Senin, 29 September 2025

100 Hari Pemerintahan Prabowo

 Pengamat Soroti 4 Hal Penting Jelang 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pengamat politik menyoroti empat hal yang telah terjadi jelang 100 hari masa pemerintahan Prabowo-Gibran.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Istimewa
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat kampanye di Pilpres 2024. 

Hensa tentunya juga mengambil fokus terhadap komunikasi politik selama Prabowo memimpin Indonesia sebagai presiden.

Satu yang ia soroti adalah komunikasi yang akrab antara Prabowo dengan Joko Widodo. 

Menurutnya, hal seperti ini adalah pertama kali dalam sejarah, di mana presiden baru dan presiden sebelumnya akrab.

"Yang jelas komunikasi yang baik antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo ini adalah pertama kalinya dalam sejarah. Ada mantan Presiden dan Presiden yang baru berkomunikasi dengan baik," ujar Hensa.

Menurutnya, ini membuat misteri tersendiri bagi masyarakat. Bukan tidak mungkin bagi Hensa masyarakat akan berkesimpulan hubungan keduanya bisa baik karena beberapa kemungkinan.

"Apakah hubungan baik itu lantaran ada Gibran, anak Jokowi, yang menjadi wapres atau memang ada kesepakatan keberlanjutan program dari Pak Jokowi ke Pak Prabowo yang ditandai dengan banyak yang menjadi menteri Pak Jokowi di kombinasi Pak Prabowo? Atau ada hal-hal lain?" kata Hensa.

Namun, Hensa juga menyoroti hubungan antara Prabowo dengan Gibran. Ia tidak melihat keduanya intens berkomunikasi.

"Sampai hari ini mungkin kita tidak pernah menyaksikan ada perbincangan yang serius antara Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka," kata Hensa.

"Hal ini yang kemudian menjadi tanda tanya ke kita. Ini tadi saya sebutkan, ada komunikasi yang baik sekali antara Pak Prabowo dengan Pak Jokowi. Tapi apakah ada komunikasi yang baik antara Prabowo dengan anaknya Jokowi itu masih misteri," lanjutnya.

Ia juga menyoroti soal komunikasi terkait program makan bergizi gratis, terutama soal pendanaan yang beberapa pihak sempat bicarakan.

"MBG sangat percaya diri akan dibiayai oleh pemerintah. Tapi kalau ingin dicoba dibantu daripada program berjalan tidak karuan, ya memang harus rendah hati pemerintah atau penguasa meminta tolong kepada masyarakat untuk membantu," ujar Hensa.

"Tapi kalau setelah dibantu, jangan sampai kemudian penegakan hukum menjadi kacau balau. Jadi tidak ada lagi yang 300 triliun," imbuhnya.

3. Etika Politik

Hensa juga menyoroti etika politik yang terjadi selama Prabowo menjabat sebagai presiden. Berapa pernyataan para pejabat menurutnya banyak yang bisa dievaluasi.

"Diawali beberapa hari setelah Pak Prabowo dilantik ada mantan pejabat MA, Zarof Ricar, di rumahnya diketemukan uang 1 triliun cash, hampir 100 triliun cash. Dan itu membuat kehebohan luar biasa," kata Hensa.

Menurutnya, banyak dari pembantu presiden ini menimbulkan kontroversi. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan