Senin, 6 Oktober 2025

Aksi di Kementerian Dikti Saintek

Bantah Tudingan Menteri Satryo Tampar Pegawai, Sekjen Kemendiktisaintek: Itu Cuma Cari Sensasi

Kemendiktisaintek membantah tudingan Mendiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro, kepada pegawai kementerian.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Adryan Yoga Paramadwya/Kompas
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) membantah tudingan Mendiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro, kepada pegawai kementerian.

Tudingan itu viral di media sosial setelah muncul spanduk pada aksi demontrasi pegawai Dikti memuat tulisan "Pak Presiden, selamat kami dari Menteri pemarah, suka main tampar dan main pecat.

Sekjen Kemendiktisaintek, Togar Simatupang, mengatakan spanduk ini hanya upaya mencari sensasi.

"Kalau secara akal sehat tentunya kan ini ada pencarian sensasi," ucap Togar di kantor Kemendiktisaintek, Selasa (21/1/2025).

Selain itu muncul rekaman suara yang dinarasikan sebagai aksi penamparan oleh Mendiktisaintek Satryo.

Dirinya mengatakan hal itu juga sebagai bagian untuk mencari sensasi.

"Kenapa enggak dikeluarkan sebelum atau apa gitu kan. Jadi ini salah satu ya sensasi, glamoru begitu. Ada yang buat mercon, ada lagi yang buat mercon di sana," ungkap Togar.

Meski begitu, Togar mengaku pihaknya tak terganggu dengan hal tersebut.

Pihaknya fokus saja untuk melanjutkan transformasi pendidikan tinggi dan mengatur sumber daya manusia di lingkup Kemendiktisaintek.

"Kita fokus dulu, kita fokus pada rekan kita sendiri," ujarnya.

Sementara itu, Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro menyampaikan bantahan sejumlah tudingan yang diarahkan kepadanya.

Berikut bantahan yang disampaikan Menteri Satryo.

1. Soal Mutasi Pegawai

Satryo mengatakan mutasi besar-besaran di kementerian dilakukannya karena ingin membenahi Kemendikti Saintek.

Hal itu sesuai dengan anjuran Presiden Prabowo Subianto untuk menghemat anggaran pemerintah.

Satryo menilai, kebijakan mutasi besar-besaran yang diambilnya ini membuat beberapa pihak tidak berkenan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved