Kamis, 2 Oktober 2025

Imlek 2025

Arti Kue Keranjang dalam Perayaan Imlek, Ini Sejarahnya

Berikut arti filosofi kue keranjang yang menjadi salah satu tradisi dalam perayaan Imlek.

Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Kue keranjang yang dijual di Pasar Petak 9, Glodok, Jakarta Barat, Senin (4/2/2019), jelang perayaan Tahun Baru Imlek 

Nama 'nian' dalam istilah 'nian gao' menurut mitologi Tiongkok Kuno adalah seorang raksasa yang tinggal di sebuah gua di gunung.

Kemudian saat ia lapar, ia melakukan perburuan.

Karena banyak hewan yang berhibernasi pada saat musim dingin, Nian memanfaatkan waktunya untuk turun ke desa mencari korban.

Namun banyak penduduk desa yang takut dengan Nian, dikutip dari laman Sastra Cina Universitas Brawijaya.

Kemudian seorang penduduk desa bernama 'Gao' membuat kue dari tepung ketan dan gula.

Kue tersebut ditaruh di depan pintu untuk dimakan oleh Nian.

Sejak saat itu, kue keranjang selalu dibuat ketika musim dingin dan dihidangkan untuk raksasa Nian.

Kemudian nama Nian dan Gao digabung untuk menjadi nama kue tersebut.

Oleh karena itu, setiap tahun baru Imlek yang bertepatan dengan musim dingin, kue keranjang selalu dihidangkan.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Kue Keranjang

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved