Sabtu, 4 Oktober 2025

Aktor Sandy Permana Tewas di Cibarusah

Pemicu Nanang Nekat Tikam Sandy Permana, Gara-gara Dendam, Meludah dan Tatapan Sinis

Polisi membeberkan motif Nanang Irawan alias Nanang Gimbal yang nekat menikam hingga aktor Sandy Permana tewas. 

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Bobby Wiratama
YouTube Kompas TV
Nanang Irawan alias Gimbal usai ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap aktor Mak Lampir, Sandy Permana. Dia diperlihatkan dengan memakai baju tahanan berwarna oranye saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/1/2025) - Polisi membeberkan motif Nanang Irawan alias Nanang Gimbal yang nekat menikam hingga aktor Sandy Permana tewas.  

Lalu, tenda yang didirikan korban sampai ke rumah tersangka tanpa adanya izin darinya.

Tak cuma itu, Sandy juga tidak meminta izin kepada Nanang ketika pohon yang ada di depan rumahnya ditebang oleh korban.

"Pada tahun 2019, ketika korban akan melakukan atau mengadakan pesta perkawinan dan akan mendirikan tenda dengan memasuki pekarangan rumah daripada tersangka serta melakukan penebangan pohon di pekarangan tersangka tanpa izin terlebih dahulu."

Namun, kata Wira, tindakan Sandy itu tidak membuat Nanang menegurnya.

Pasalnya, tersangka tahu bahwa korban memiliki sifat tempramental.

Wira mengungkapkan peristiwa tersebut berujung hubungan Nanang dan Sandy sebagai sesama tetangga semakin tidak harmonis.

Bahkan, mereka sampai tidak pernah saling tegur sapa setelah peristiwa tersebut.

Nanang Irawan alias Gimbal dan aktor Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir, Sandy Permana.
Nanang Irawan alias Gimbal dan aktor Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir, Sandy Permana. (Kolase Tribunnews.com)

Akhirnya, pada tahun 2020, Nanang memutuskan untuk menjual rumahnya dan mengontrak di blok berbeda tetapi masih di perumahan yang sama.

Nanang dan Sandy kembali bertemu pada Oktober 2024 lalu dalam rapat warga yang membahas dilengserkannya Ketua RT setempat karena diduga berselingkuh dengan warga sekitar.

Pada momen tersebut, Sandy terlibat adu mulut dengan istri Ketua RT setempat. Lalu, Nanang pun menegur korban.

"Lalu tersangka menegur korban dengan kalimat 'nggak usah teriak-teriak, biasa aja," kata Wira menirukan perkataan Nanang kepada Sandy.

Ditikam 7 Kali 

Dendam dan tatapan sinis itu yang diduga membuat Nanang melakukan aksi nekatnya. 

Saat kejadian, Nanang mulanya menikam Sandy pada bagian sisi kiri perut sebanyak dua kali. 

Tikaman itu dilakukan Nanang saat Sandy masih menaiki motor, 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved