Teks Khutbah Jumat, 3 Januari 2025: Waktu Tak Akan Pernah Kembali
Simaklah teks khutbah Jumat untuk sholat Jumat pada 3 Januari 2025 berikut ini. Teks khutbah memiliki judul Waktu Tak Akan Pernah Kembali.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Pravitri Retno W
Itulah mengapa waktu diibaratkan seperti pedang; bila tak pandai menggunakannya ia akan melukai pemiliknya.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah
Menyadari tentang waktu yang tak akan pernah berulang, maka tidak ada pilihan lain kecuali mengisinya dengan segala hal yang bermanfaat.
Hidup ini sejatinya hanya menunggu waktu, sementara kita tidak pernah tahu kapan waktu itu akan tiba.
Yang pasti usia kita terus berkurang terkikis oleh pergantian waktu.
Oleh karena itu, di sisa usia yang diberikan Allah ini mari kita gunakan sebaik-baiknya dengan amal saleh.
Kematian tidak pernah memihak dan berkompromi terhadap usia.
Anak-anak, tua, muda bila waktunya sudah tiba, kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Rasulullah saw pernah ditanya oleh para sahabat perihal paling baik dan buruknya manusia.
Kemudian Nabi menjelaskan bahwa manusia terbaik adalah mereka yang oleh Allah diberikan umur panjang, kemudian digunakan untuk melakukan kebaikan.
Sebaliknya, paling buruk manusia adalah mereka yang diberikan umur yang panjang, namun panjangnya umur tersebut digunakan untuk keburukan.
Hadits ini sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Rajab dalam karyanya Lathaiful Ma’arif fima li Mawasimil ‘Am minal Wazhaif, nabi bersabda:
وَفِي التِّرْمِذِي عَنْهُ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ سُئِلَ: أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ؟ قَالَ: مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ. قِيْلَ: فَأَيُّ النَّاسِ شَرٌّ؟ قَالَ: مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَ سَاءَ عَمَلُهُ
Artinya: “Dalam riwayat Imam at-Tirmidzi, dari Rasulullah saw bahwa ia pernah ditanya: siapakah paling baiknya manusia? Nabi menjawab: orang yang dikaruniai umur panjang dan baik (benar) perbuatannya. Ditanyakan lagi: Dan siapakah paling jeleknya manusia? Nabi menjawab: orang yang panjang umurnya dan jelek perbuatannya.”
Dari hadits ini dapat dipahami, bahwa umur yang panjang tidak hanya menjadi nikmat dari Allah swt, tetapi juga menjadi penentu kebaikan dan keburukan manusia.
Mereka yang dikaruniai umur panjang, kemudian umur tersebut digunakan untuk mengerjakan kebaikan, memperbanyak ibadah, dan terus konsisten dalam ketaatan, maka termasuk dalam golongan paling baiknya manusia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.