Selasa, 30 September 2025

Catatan Akhir Tahun Cucun A Syamsurijal: Pileg Jadi Pembuktian, Muktamar Tandingan Sebagai Tantangan

Politikus yang juga merupakan Wakil Ketua DPR RI itu menyoroti bagaimana peran PKB di kancah politik nasional sepanjang tahun Pemilu 2024.

Penulis: Reza Deni
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal saat ditemui awak media di Kantor DPP PKB, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2023). 

“Dengan kombinasi peran eksekutif dan legislatif yang kuat, PKB semakin mempertegas posisi sebagai salah satu partai politik yang paling berpengaruh di Indonesia,” sebut Cucun.

Baca juga: Refleksi Akhir Tahun, Hikmahbudhi Beri Catatan untuk Pemerintahan Presiden Prabowo

PKB Terus Mengelola Tantangan Menuju Kematangan

Terlepas dari peran PKB di pemerintahan dan legislatif, Cucun mengatakan tak dapat dipungkiri bahwa jalan terjal penuh liku bahkan ancaman perpecahan, menjadi bagian dałam perjalanan PKB di tahun politik yang penuh dinamika ini.

“Namun, semua tantangan itu justru menjadi fondasi kematangan politik PKB yang terlihat hari ini,” ujar Cucun.

Dalam mengarungi pertarungan politik pada pemilu legislatif dan Pemilihan Presiden-Wakil Presiden, PKB disebut memiliki sumber daya yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan partai-partai besar yang memiliki akses luas terhadap modal finansial dan jaringan elite politik. 

“Meski begitu, PKB membuktikan bahwa kedekatan dengan rakyat dan dedikasi terhadap nilai-nilai keumatan serta kebangsaan menjadi kekuatan utama yang tidak mudah digoyahkan,” jelas pimpinan DPR koordinator bidang kesejahteraan rakyat (Kesra) tersebut.

Menurut Cucun, PKB berhasil bertahan dari berbagai tekanan eksternal dan terus memperkuat posisinya di panggung politik nasional karena memiliki strategi yang cermat dan fokus pada kebutuhan akar rumput.

Cucun pun mengungkap, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi PKB pada tahun 2024 adalah munculnya upaya menggelar muktamar tandingan untuk mengambil alih kepengurusan partai yang sah. 

“Manuver ini berpotensi memecah belah partai dan menciptakan ketidakpercayaan di kalangan kader serta simpatisan. Namun, di bawah kepemimpinan Gus Muhaimin, PKB berhasil mengelola konflik ini dengan baik,” kata Cucun.

Adapun Forum Muktamar 2024 yang diselenggarakan di Bali secara aklamasi memilih kembali Gus Muhaimin sebagai Ketua Dewan Tanfidz PKB. Cucun mengatakan, keberhasilan itu tidak hanya menegaskan soliditas internal PKB, tetapi juga menunjukkan bahwa Gus Muhaimin memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dari mayoritas Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan Dewan Pengurus Cabang (DPC). 

“Dengan pendekatan yang inklusif dan transparan, Gus Muhaimin mampu mengeliminasi intervensi pihak eksternal yang berusaha memengaruhi arah kebijakan partai,” katanya.

Kepemimpinan Gus Muhaimin yang dikenal adaptif dan inovatif dianggap telah membawa paradigma baru bagi PKB. Dengan mengusung pendekatan inklusif, PKB semakin diterima oleh kelompok-kelompok baru di luar basis tradisionalnya. 

Keberhasilan ini juga dinilai menunjukkan bahwa PKB mampu membangun jembatan politik lintas kelompok dan memperluas pengaruhnya tidak hanya di kalangan Nahdliyin, tetapi juga di masyarakat umum.

“Kunci keberhasilan PKB tidak lepas dari kemampuan Gus Muhaimin menerapkan kepemimpinan ambidextrous, yakni kemampuan untuk mempertahankan keunggulan yang ada sekaligus merebut peluang baru,” terang Cucun.

Doktor Ilmu Administrasi Publik dari Unpad tersebut melanjutkan, model kepemimpinan ambidextrous yang diterapkan Gus Muhaimin memungkinkan PKB untuk terus beradaptasi dengan cepat terhadap dinamika politik. Selain itu, sebut Cucun, PKB sekaligus mampu menciptakan strategi-strategi inovatif. 

“Salah satu buktinya adalah keberhasilan PKB meraih suara signifikan di daerah-daerah seperti Provinsi NTT dan Kabupaten Samosir, yang mayoritas penduduknya non-Muslim,” ucapnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved