Senin, 29 September 2025

Presiden Prabowo Panggil Muliaman Hadad ke Istana

Muliaman Hadad mengungkap pesan Presiden Prabowo Subianto saat dirinya dipanggil ke Istana Kepresidenan. 

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
HO
Presiden Prabowo Subianto dan Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Muliaman Darmansyah Hadad. 


BP Investasi Danantara dikepalai oleh Muliaman Darmansyah, mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Danantara akan mengelola aset 600 miliar dolar AS (kurs Rp 15.840) atau setara Rp 9.504 triliun.


Badan ini akan ini akan menangani investasi pemerintah di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).


Badan yang disebut-sebut akan menjadi superholding BUMN ini akan menjadi seperti Temasek, badan investasi global yang berkantor pusat di Singapura.


BP Investasi Danantara seharusnya diluncurkan pada 7 November 2024. Namun, rencana tersebut tidak jadi terlaksana karena peluncuran akhirnya akan dilakukan setelah Prabowo kembali dari perjalanan luar negeri selama kurang lebih 16 hari.


Ada tujuh BUMN yang akan berada di bawah pengelolaan BP Investasi Danantara, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT PLN (Persero).


Lalu, PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan holding BUMN pertambangan MIND ID.


Selain tujuh BUMN tersebut, Indonesia Investment Authority (INA) juga akan dikonsolidasikan ke BP Investasi Danantara.
Tujuan Pembentukan Danantara
Danantara akan menjadi lembaga pengelola investasi Indonesia yang lebih luas dari anggaran pemerintah. 


Tujuan pembentukannya untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara dengan skala besar dan koordinasi yang lebih baik. 


Berdasarkan dokumen profil BP Investasi Danantara yang dikutip dari Kompas.com, Danantara dibentuk untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkualitas selama 5 tahun ke depan. 


Danantara juga diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi, dengan mengkonsolidasikan aset-aset penting dan mengoptimalkan entitas kekayaan negara untuk meningkatkan kesejahteraan nasional dan daya saing global, sekaligus memanfaatkan sumber daya tersebut untuk mendukung target dan program pemerintah.


Dia menyebut bahwa BP Investasi Danantara akan bersifat lebih besar dan mencakup cakupan yang lebih luas dibandingkan Indonesia Investment Authority (INA), yang saat ini bertindak sebagai sovereign wealth fund Indonesia. 


“Sesuai namanya, badan pengelola investasi ini bertujuan untuk mengelola aset di luar APBN secara bertahap,” ujar Muliaman pada Selasa (23/10/2024).

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan