Pesawat Susi Air Dibakar di Papua
Siapa Juha Christensen terkait Pembebasan Pilot Susi Air? Kini DPO TPNPB-OPM & Dilarang Masuk Papua
Sebby Sambom mengingatkan kepada Juha Christensen untuk tidak memasuki wilayah Papua.
Christensen diundang untuk bergabung dengan Dewan Perdamaian dan Rekonsiliasi Asia sebagai anggota pendiri.
Lalu sejauh mana keterlibatan Juha Christensen dalam pembebasan Kapten Philip?
Berikut Tanggapan Sejumlah Tokoh
Dalam salinan dokumen bertajuk Proposal Proses Pembebasan Pilot asal New Zealand oleh TPNPB-OPM yang didapatkan Tribunnews.com, nama Juha Christensen tercantum di dalamnya.
Di dalam dokumen itu, hanya ada 12 pihak yang disebut sebagai tim fasilitator dalam proses pembebasan Kapten Philip.
Tribunnews.com mencoba melacak jejak Juha Christensen dalam proses pembebasan Philip yang disandera TPNPB-OPM sejak 7 Februari 2023.
Baca juga: Pilot Susi Air Philip Marthens Dibebaskan dari KKB Pimpinan Egianus Kogoya Tanpa Biaya Tebusan
Direktur Eksekutif Amnesty International yang namanya tercantum dalam salinan dokumen tersebut sebagai anggota tim fasilitator, Usman Hamid, mengatakan pernah mendengar soal keterlibatan Juha Christensen dalam negosiasi tersebut pada tahun lalu.
"Tahun lalu setahu kami dia ada pertemuan dengan wakil TPNPB di PNG (Papua New Guinea). Tapi ada juga lembaga lain dari Swiss yang bertemu dengan TPNPB di PNG," kata Usman saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (22/9/2024).
"Awal tahun sempat juga saya dengar dia ke Papua. Tapi belakangan saya tidak pernah dengar lagi. Namanya juga tidak ada di dalam proposal TPNPB," sambung dia.
Namun, menurut Usman, yang perlu menjadi catatan terkait kejadian penyanderaan tersebut adalah pemerintah dan pihak gerakan TPNPB OPM perlu memanfaatkan momen penting tersebut untuk mengakhiri konflik di Papua.
Pembebasan Philip, kata dia, adalah sebuah pengingat bahwa konflik di Papua memberikan dampak yang sangat nyata terhadap hak asasi manusia.

Akan tetapi, bukan berarti tidak ada jalan penyelesaian.
"Perkembangan penting ini juga menunjukkan pendekatan damai dan non-kekerasan sangat realistis dalam mengatasi konflik antara gerakan pro-kemerdekaan dan pihak berwenang Indonesia di wilayah yang masih banyak terjadi pelanggaran hak asasi manusia," kata Usman.
Menurutnya, momen pembebasan itu juga tidak boleh berdiri sendiri.
Pembebasan Philip setelah lebih dari satu setengah tahun ditahan, kata dia, merupakan momen penting yang menandakan bahwa jalan damai adalah jalan yang mungkin ditempuh.
"Kedua pihak harus bergerak lebih jauh dengan menghormati hak asasi manusia dan membangun kepercayaan masing-masing agar tidak menemukan jalan buntu," sambung dia.
Kata Komnas HAM soal Keterlibatan Juha Christensen
Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM di Papua, Frits Ramanday, mengkonfirmasi keterlibatan Juha Christensen dalam proses pembebasan Philip.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.