Polri Pastikan Pemerintah Filipina Sudah Komitmen Menyerahkan Buronan BNN Gregor Haas
Penyerahan Gregor Haas ke BNN kian terang usai Polri berhasil menangkap buronan Filipina, Alice Guo.
Sebelumnya, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr membantah ada pertukaran tahanan dengan Indonesia.
Marcos mengatakan itu menanggapi keinginan Polri melakukan tukar tahanan atau barter Alice Guo dengan Gregor Johann Hass.
Alice Guo atau Guo Hua Ping (AG) adalah buronan asal Filipina yang ditangkap di Tangerang dua hari lalu.
Sementara Gregor Johann Hass, buronan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang ditangkap di Filipina.
"Tidak ada pertukaran yang terjadi. Tidak ada pertukaran," kata Marcos dalam wawancara dengan wartawan di Manila, Jumat (6/9/2024).
“Karena di Indonesia ada artikel yang menyebutkan harusnya ada pertukaran tapi itu tidak resmi. Jadi, tidak,” ujarnya dikutip dari Inquirer.
Namun, Marcos mengatakan menyelamatkan Guo, yang nama aslinya Guo Hua Ping, bukanlah hal yang mudah.
“Kami menegosiasikan detail yang sangat rumit, sangat sensitif, dan sangat rumit untuk yang terakhir, apa ungkin 48 jam. Kami sedang berbicara dengan teman-teman di Indonesia,” kenang Presiden Marcos.
Marcos mengatakan, berkat hubungan dekatnya dengan Presiden Indonesia Joko Widodo maka mereka masih dapat memulangkan Alice Guo ke Filipina.
“Kami sudah meminta teman-teman kami di Indonesia untuk mengizinkan Filipina membawanya dan membawanya pulang ke Filipina,” ujarnya.
Tiba di Filipina
Mantan Wali Kota Bamban Filipina, Alice Guo, tiba di Filipina dini hari tadi setelah ditangkap di Indonesia.
Penerbangan carteran RP-C6188 yang membawa Guo mendarat di hanggar Royal Star Aviation di Kota Pasay pada pukul 1:10 pagi pada hari Jumat (6/9/2024).
Dia tiba didampingi oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Benhur Abalos dan Kepala Kepolisian Nasional Filipina (PNP) Jenderal Rommel Marbil.
Dua pejabat teras Filipina ini ke Indonesia menjemput Alice Guo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.