Rabu, 1 Oktober 2025

Partai Golkar dan Dinamikanya

Profil Bahlil Lahadalia, Diisukan Jadi Calon Ketua Umum Golkar Ganti Airlangga Hartarto

Berikut profil Bahlil Lahadalia, kader yang digadang-gadang menjadi calon Ketua Umum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Dennis Destriyawan/Tribunnews.com
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Berikut profil Bahlil Lahadalia, kader yang digadang-gadang menjadi calon Ketua Umum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Bahlil Lahadalia, kader yang digadang-gadang menjadi calon Ketua Umum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Adapun, sejumlah nama mencuat dan diprediksi meneruskan tongkat estafet kepemimpinan partai berlambang pohon beringin.

Satu di antaranya adalah Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi  pada Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Sejak mundurnya Airlangga Hartarto, Plt Ketum Golkar diamanhkan kepada Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK), demikian dibenarkan oleh politikus Golkar Andi Sinulingga saat dikonfirmasi Tribunnews.

Sementara, Plt Ketum Golkar akan mempersiapkan pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang akan diadakan akhir Agustus 2024.

Munaslub akan memilih Ketum Golkar defenitif pengganti Airlangga Hartarto.

Ketum Golkar terpilih akan memimpin partai lima tahun ke depan.

Tak hanya itu, Andi juga menyebut Bahlil Lahadalia akan menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar definitif pada Munaslub Golkar.

"Nanti Munas secepatnya, Bahlil ketua umum," kata Andi.

Profil Bahlil Lahadalia

Bahlil Lahadalia menjabat Menteri Investasi sejak 2021 dan merangkap sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 2019.

Baca juga: Profil Luhut Binsar Pandjaitan, Kader Senior Golkar Kaget Isu Munaslub Maju

Bahlil lahir pada 7 Agustus 1976, di Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.

Ia bersekolah di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Kolaka Timur dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kolaka.

Bahlil kemudian pindah ke Fakfak dan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) YAPIS Fakfak.

Dari SMA, Bahlil memutuskan belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura.

Namun, ia lulus sangat terlambat di usia 26 tahun karena pendidikannya terhenti akibat keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved