Senin, 29 September 2025

Penyelenggaraan Haji 2024 Sukses, Alumni PMII Nilai Pansus Haji Berlebihan dan Dipolitisasi

Koordinator Nasional Jaringan Alumni Muda PMII menilai penyelenggaraan haji 1445 H/2024 M berjalan sukses.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Erik S
istimewa
Koordinator Nasional Jaringan Alumni Muda Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Hadi M. Musa Said. 

Ada banyak indikator, antara lain pelayanan yang cepat dan terukur, baik pada aspek akomodasi, katering, maupun transportasi. Hal ini berbuah pada kepuasan jemaah haji.

"Saya melihat banyak sekali testimoni yang diungkapkan para jemaah haji se Indonesia, kepuasan dalam banyak pelayanan, penginapan hotel, katering, pelayanan bus salawat yang mengantar jemput jemaah haji dari hotel ke Masjidil Haram, full 24 jam," ujarnya.

Haji 2024, kata Musa Said, jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.

Padahal, kuota tahun ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah.

"Lha, saya kan jemaah haji reguler juga tahun ini. Merasakan langsung layanan dan pelayanan yang diberikan kepada jemaah. Para petugas haji juga luar biasa melayani para jemaah, cepat, responsif, dedikatif, dan profesional," kata Musa Said.

Baca juga: Ketua Umum PBNU Tuding Pansus Haji Bernuansa Politis: Jangan-jangan Gara-gara Menterinya Adik Saya

Dia menjelaskan, mengurus 200 ribu lebih jemaah haji dengan beragam latar belakang, baik pendidikan, pengalaman bepergian, profesi dan lainnya, tentu bukan hal mudah.

"Ini mobilitas sipil lho, bukan militer. Bisa jadi ini adalah mobilitas terbesar di dunia. Tidak sekedar memberangkatkan dan memulangkan orang," kata Musa Said.

Sementara hotel tempat menginap jemaah haji jumlahnya ratusan, katering yang harus disiapkan juga mencapai jutaan boks, transportasi juga, termasuk penanganan kesehatan jemaah yang ada di setiap sektor termasuk KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia).

"Ini tentu bukan pekerjaan mudah. Tapi, toh, semua bisa diurus dengan baik sampai akhir operasional haji," kata Musa Said.

"Pelayanan Armuzna (Arofah-Muzdalifah-Mina) juga lancar dan tertib. Muzdalifah yang bermasalah di tahun 2023, kini tidak terulang. Kalau tahun lalu, jemaah terakhir diberangkatkan dari Muzdalifah sudah lewat tengah hari, sekarang sekitar jam 07.30 jemaah di Muzdalifah sudah bersih, bergeser ke Mina. Suasana masih hangat, belum terik menyengat. Ini prestasi, lho," ucapnya.

Soal Mina, Musa Said mengatakan, tempatnya memang sangat terbatas.

Sejak dulu, areanya hanya segitu-gitu saja, sementara setiap tahun jemaah haji selalu meningkat atau bertambah.

Kepadatan di Mina itu dirasakan jemaah dari seluruh dunia, tidak hanya Indonesia.

Tata kelolanya juga menjadi kewenangan Pemerintahan Kerajaan Arab Saudi.

Mereka yang mempunyai otoritas untuk mengatur setiap penempatan jemaah dari berbagai negara dan seberapa luas yang boleh dipakai oleh negara tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan