Rabu, 1 Oktober 2025

Kemenlu RI Kirim Nota Diplomatik Tangani Kapal Nelayan dan 7 WNI yang Terdampar di Myanmar

Tujuh nelayan yang menaiki Kapal Motor (KM) Aslam Samudera asal Pelabuhan Perikanan (PPN) Kuala Idi, Aceh Timur, terdampar di Negara Myanmar.

|
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
Ilustrasi nelayan
Ilustrasi nelayan - Tujuh nelayan yang menaiki Kapal Motor (KM) Aslam Samudera asal Pelabuhan Perikanan (PPN) Kuala Idi, Aceh Timur, terdampar di Negara Myanmar akibat kehabisan bahan bakar, Kamis (11/7/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tujuh nelayan yang menaiki Kapal Motor (KM) Aslam Samudera asal Pelabuhan Perikanan (PPN) Kuala Idi, Aceh Timur, terdampar di Negara Myanmar akibat kehabisan bahan bakar, Kamis (11/7/2024).

Mereka berangkat pada 24 Juni 2024 dari PPN Kuala Idi menuju Fishing Ground di Perairan Selat Malaka, WPPNRI 571.

Namun pada Minggu (7/7/2024) kapal yang mereka bawa kehabisan bahan bakar sehingga kapal masuk ke perairan Myanmar.

Kapal dan tujuh nelayan kemudian dibawa oleb kapal patroli Myanmar ke Pelabuhan Kwathong dan selanjutnya diserahkan ke Markas Angkatan Laut Myanmar.

Baca juga: Kapal Nelayan Jepang Tabrak Batu Pemecah Gelombang, Begini Nasib WNI yang Menjadi Awaknya

Nama-nama dan tempat asal ke-7 ABK KM Aslam Samudera terdiri dari M Nur Nakhoda (Idi Rayeuk), Annas Masinis (Pusong Langsa), Mustafa Kamal (Idi Rayeuk), Abdullah (Langsa), Helmi (Langsa), Muzakir (Matang Kuli), dan Mola Zikri (Langsa).

Perihal ini, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI bersama KBRI Yangon, tengah menangani kasus tersebut.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Judha Nugraha mengatakan KBRI Yangon sudah mengirimkan nota diplomatik kepada Kemenlu Myanmar untuk membantu penanganan kasus, termasuk akses kekonsuleran bertemu dengan para nelayan.

"KBRI Yangon telah mengirimkan nota diplomatik kepada Kemlu Myanmar untuk membantu penanganan kasus ini, termasuk akses kekonsuleran untuk bertemu dengan para nelayan," kata Judha kepada wartawan, Jumat (12/7/2024).

Selain itu secara paralel Kemenlu RI juga menjalin koordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mendalami informasi serta identitas dari para nelayan yang menaiki KM Aslam Samudera.

"Secara paralel, Kemlu juga sedang berkoordinasi dengan KKP untuk mendalami informasi dan identitas para nelayan," katanya.

Tags
nelayan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved