Jumat, 3 Oktober 2025

13 Radar Buatan PT Len & Thales Mulai Diproduksi, 5 di Antaranya Ditargetkan Dipasang di IKN

Dalam produksi 13 radar GCI, PT Len memproduksi komponen utama radar di dalam negeri meski sebagian besar komponennya masih diproduksi di Prancis.

|
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Gita Irawan
Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin mengatakan proses pengadaan 13 radar Ground Controlled Interception (GCI) GM-403 kerja sama PT Len Industri dengan perusahaan asal Prancis Thales sudah mencapai sekira 80 persen. 

"Tapi nanti sovereign satelitnya itu akan diluncurkan 2 sampai 3 tahun ke depan," sambung dia.

Untuk diketahui, radar GCI buatan PT Len dan Thales mampu memiliki jangkauan mencapai 450 km.

Radar GCI digunakan untuk mengawal pesawat pencegat maupun pesawat buru sergap dalam menjalankan misi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat meninjau finalisasi berbagai fasilitas yang dibangun dan disiapkan BUMN di IKN, Kalimantan Timur, Sabtu (29/6/2024).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat meninjau finalisasi berbagai fasilitas yang dibangun dan disiapkan BUMN di IKN, Kalimantan Timur, Sabtu (29/6/2024). (Istimewa)

Sebelumnya, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengungkap rencana pembelian 12 dari 25 radar baru untuk memperkuat pertahanan udara.

Prabowo mengatakan rencananya, 12 radar tersebut akan dibeli dari Ceko.

Namun demikian, ia tidak menjelaskan lebih jauh soal spesifikasi radar pertahanan yang akan dibeli tersebut.

"Kalu nggak salah Ceko. Dari Ceko," kata Prabowo usai menyerahkan lima unit pesawat terbang NC-212i kepada TNI Angkatan Udara di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Selasa (12/12/2023).

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo (kini pensiun) sebelumnya juga mengungkap rencana pengadaan 25 radar baru untuk memperkuat pertahanan udara.

Sebagian radar tersebut, rencananya digunakan untuk mengganti radar yang sudah tua.

Sedangkan sebagian lainnya akan ditempatkan di titik-titik yang baru.

Hal tersebut disampaikannya dalam acara Sambung Rasa KSAU dengan Pemimpin Redaksi Media Massa di Markas Besar TNI AU Cilangkap Jakarta, Senin (4/12/2023).

"Semua ini dalam upaya untuk mengcover (menjangkau) seluruh wilayah udara Indonesia. Meskipun dengan 25 radar tersebut dirasa masih kurang. Akan tetapi kita akan memprioritaskan di mana wilayah-wilayah yang perlu dilindungi. Diperkuat perlindungan udaranya," kata Fadjar.

"Kedua, wilayah-wilayah yang sering terjadi pelanggaran wilayah udara dan juga wilayah-wilayah yang sering dilewati oleh lalu lintas udara. Itu prioritas dari kita," sambung dia.

Ia mengakui seluruh ruang udara di Indonesia belum mampu dicakup oleh radar-radar yang ada saat ini.

Selain itu, teknologi pada sebagian radar yang ada saat ini sudah cenderung tertinggal.

Halaman
123
Tags
IKN
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved