Senin, 29 September 2025

Rakernas PDI Perjuangan

Puisi Komarudin di Arena Rakernas V PDIP: Jangan Jadi Pengecut Apalagi Pengkhianat

Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan, Komarudin Watubun mengingatkan seluruh kader partainya tak menjadi pengecut, apalagi pengkhianat.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Fersianus Waku
Rombongan pembawa obor api abadi dari Mrapen, Jawa Tengah tiba di arena Rakernas ke-V di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Kamis (23/5/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan, Komarudin Watubun mengingatkan seluruh kader partainya tak menjadi pengecut, apalagi pengkhianat.

Hal ini disampaikan Komarudin melalui puisinya di arena rapat kerja nasional (Rakernas) ke-V PDIP, Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Kamis (23/5/2024).

Puisi berjudul 'Banteng Yang Terluka' ini dibacakan Komarudin menyambut kedatangan rombongan pembawa obor api abadi dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto tampak hadir bersama rombongan yang kompak mengenakan kaos merah.

Hasto sebelumnya berlari membawa obor api abadi Mrapen bersama Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP), Hendrar Prihadi atau Hendi dan politikus PDIP, Krisdayanti.

Baca juga: Api Abadi Dari Mrapen Grobogan Tiba Di Arena Rakernas V PDIP, Diterima Komarudin Watubun

Sejumlah pemuda dan kader dari PDIP juga ikut berlari mendampingi Hasto yang membawa obor api abadi Mrapen.

Hasto berlari dari Jalan HBR Motik, Pademangan menuju Beach City International Stadium dengan jarak 6 kilometer.

Hasto bersama rombongan pelari kemudian tiba di lokasi Rakernas V PDIP dan disambut Komarudin yang mengenakan setelan serba hitam.

Baca juga: 3 Sosok Potensial Calon Gubernur Jateng 2024, Survei: Politisi PDIP Ini Lampaui Loyalis Prabowo

Selanjutnya, Komarudin membacakan puisi berjudul Banteng Yang Terluka yang berisi lecutan semangat bagi kader PDIP.

Puisi Komarudin juga mengingatkan kader PDIP untuk tidak menjadi pengecut dan tetap dalam satu barisan bersama ketum parpol berkelir merah Megawati Soekarnoputri.

Berikut puisi yang dibacakan Komarudin:

Meskipun anak panah menembus sekujur tubuhku

Tetapi jeritan kesakitan ini, menyatukan jiwa dan ragaku untuk tetap berjuang

Bagaikan Obor Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam ini

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan