Kamis, 2 Oktober 2025

Jenderal TNI Dudung Abdurachman Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Sekolah Tinggi Hukum Militer

Dan menurut Dudung, konsep ancaman saat ini tidak hanya berupa militer saja, tetapi juga serangan siber dan operasi informasi yang menyasar aspek

Penulis: Gita Irawan
Tribunnews/Gita Irawan
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman usai dikukuhkan sebagai Guru Besar Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) di Balai Kartini, Jakarta, pada Selasa (7/11/2023). 

Dari pengertian tersebut menurutnya ada tujuh hal yang harus diperhatikan oleh pemimpin masa depan.

Pertama, kata dia, pemimpin tidak boleh menunggu.

Kedua, membangun karakter pengikutnya.

Ketiga, kepalanya di langit, kakinya di bawah.

Keempat, lanjut dia, memiliki nilai bersama membuat perbedaan.

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. memimpin serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) dari Jenderal TNI Dudung Abdurachman kepada Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si., yang dilaksanakan dalam suatu upacara militer, bertempat di Mabes AD, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023). (Puspen TNI/HO/tribunnews)
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. memimpin serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) dari Jenderal TNI Dudung Abdurachman kepada Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si., yang dilaksanakan dalam suatu upacara militer, bertempat di Mabes AD, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023). (Puspen TNI/HO/tribunnews) (Puspen TNI/Puspen TNI)

Kelima, bergotong royong.

Keenam, warisan yang ditinggalkan adalah kehidupan yang dijalani.

"Ketujuh, menyadari bahwa kepemimpinan adalah kepentingan setiap orang," kata dia.

  

  

  

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved