Jumat, 3 Oktober 2025

Stunting di Indonesia

Beri Edukasi Cegah Stunting, Kepala BKKBN: Tidak Perlu Produk Asing, Cukup dengan Produk Lokal

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Hasto Wardoyo kian gencar mengedukasi masyarakat terkait pencegahan stunting.

Dok. BKKBN
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Hasto Wardoyo saat menghadiri Pangan Expo Plus 2023 yang bertemakan "Gelar Inovasi Produk Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal" di JIEXPO Kemayoran, Sabtu (30/09/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Hasto Wardoyo semakin gencar memberikan edukasi mengenai pencegahan stunting di seluruh lapisan masyarakat.

Baru-baru ini, Hasto kembali memberikan edukasi tersebut dalam momentum Pangan Expo Plus 2023 yang bertema "Gelar Inovasi Produk Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal" di JIEXPO Kemayoran, Sabtu (30/09/2023).

Dalam sesi talkshow berjudul "Produk Pangan Olahan Bergizi dan Sehat Atasi Stunting" yang digelar di sela-sela pameran tersebut, dokter Hasto mengampanyekan tips-tips pencegahan stunting di depan audiens yang sebagian besar remaja usia sekolah.

Meluruskan pemahaman mengenai stunting, dirinya menjelaskan bahwa orang pendek belum tentu stunting, melainkan tetap butuh pemeriksaan dari dokter spesialis.

"Hati- hati adek-adek kalau ada orang pendek dan tidak cerdas, biasanya kalau sudah besar akan mudah terkena penyakit," ungkap dokter Hasto.

Dirinya menyebutkan dari beberapa penelitian, jika dibandingkan antara kelompok yang stunting dan tidak stunting, selisih pendapatannya mencapai 20 persen.

"Artinya, orang yang stunting nantinya tidak lebih produktif di usia dewasanya dan pendapatannya lebih rendah," tambahnya.

Baca juga: Fokus Utama Penanganan Balita Berisiko Stunting, Otorita Ibu Kota Nusantara Audiensi ke BKKBN

Penyebab utama anak mengalami stunting dan tips mencegahnya

Oleh karena itu, dokter Hasto mensosialisasikan kepada para remaja yang hadir mengenai penyebab stunting. Ia memaparkan tiga penyebab utama anak mengalami stunting.

"Adek-adek sekalian, ada tiga penyebab utama stunting. Pertama, sub optimal nutritional yaitu kekurangan asupan. Kedua, sub optimal health artinya sewaktu kecil tidak diimunisasi, bisa juga sering diare karena jamban tidak sehat," kata dokter Hasto.

Untuk penyebab ketiga, dirinya menekankan mengenai pola asuh yang sangat menentukan kualitas pertumbuhan anak. "Kalau cara asuh atau parenting tidak bagus maka anak tidak happy, ujungnya anaknya tidak mau makan," ungkapnya.

Dokter Hasto mengajak para remaja untuk melakukan perencanaan sebelum menikah.

"Nah, untuk mencegah bayi lahir stunting, adek-adek yang perempuan sebelum nikah lakukan pemeriksaan calon pengantin (catin) di puskesmas, cek Hb, cek lingkar lengan atas minimal 23,5 sentimeter, jaga berat badan ideal," ujar dokter Hasto.

Lebih lanjut, menyinggung tema pameran yang mengangkat produk lokal, dokter Hasto juga memberikan tips cegah stunting melalui produk lokal.

"Mencegah stunting tidak perlu produk asing, produk lokal cukup. Kalau ada ikan lele itu sudah bagus, murah dibanding daging sapi. Pokoknya kalau mau menikah harus sehat dulu. Kalau sudah menikah harus direncanakan, jangan hamil terlalu tua, terlalu muda, terlalu dekat, dan jangan terlalu sering," ucap Hasto menutup paparannya.

Baca juga: BKKBN Gencar Kampanyekan Produk Makanan Lokal Atasi Stunting

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved