Imbas Perang dan Perubahan Iklim, 22 Negara Hentikan Ekspor Bahan Pangan, Amankah Stok di Indonesia?
22 negara di dunia saat ini tidak mau lagi mengekspor bahan pangan mereka imbas dari perang dan perubahan iklim. Bagaimana stok di Indonesia?
"Harga yang naik secara drastis dan bahkan kemarin saya membaca, di sebuah berita, di satu negara maju di Eropa, anak- anak sekolah banyak yang sudah tidak sarapan pagi, yang biasanya sarapan pagi, sekarang ini sudah tidak sarapan pagi karena kekurangan bahan pangan, karena mahalnya bahan pangan," tuturnya.
Kondisi tersebut, ujar Jokowi, bisa menjadi pertimbangan dalam menjalankan visi dan misi pemerintahan selanjutnya.
Ia berharap ada visi dan misi taktis serta rencana kerja yang nyata.
"Sepuluh, lima tahun ke depan memang visi taktis itu harus kita miliki, bukan visi misi yang terlalu bagus di awang-awang. Tapi visi taktis, rencana kerja detail harus kita miliki dan saya yakin Pak Ganjar mampu menyelesaikan ini," ucap Jokowi.
Jokowi pun mendorong agar kedaulatan pangan menjadi bagian dari program yang akan dilakukan bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo apabila terpilih menjadi presiden.
"Apa yang disampaikan Calon Presiden Pak Ganjar Pranowo. Tadi saya bisik- bisik ke beliau, pak nanti habis dilantik besoknya langsung masuk kedaulatan pangan, nggak usah lama lama, perencanaannya disiapkan sekarang, begitu dilantik, besok langsung masuk ke kerja kedaulatan pangan sehingga swasembada pangan, ketahanan pangan kedaulatan pangan itu betul-betul kita miliki," terangnya.
Bagaimana Stok Pangan Indonesia?
Bagaimana di Indonesia?
Sebelumnya Direktur Supply Chain Pelayanan Publik Perum BULOG Mokhamad Suyamto memastikan pasokan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai oleh BULOG berada dalam jumlah yang aman sampai dengan panen raya tahun depan.
Bulog juga memastikan beras sedang digelontorkan untuk program Bantuan Pangan dan melalui operasi pasar yang kini bernama Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) setiap hari sebagai upaya mempertahankan stabilitas harga pangan.
Suyamto menjelaskan jumlah stok beras yang dikuasai BULOG saat ini sebanyak 1,7 juta ton. Di samping itu juga BULOG siap menerima tambahan penugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat
Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ini sampai dengan panen raya tahun 2024.
“Dalam menyiapkan kecukupan stok menghadapi El Nino dan situasi di tanah air sampai dengan panen raya tahun depan, kami siap memperkuat stok CBP ini dengan memaksimalkan penyerapan dari dalam negeri dan juga siap menerima rencana tambahan penugasan impor sebanyak 1 juta ton dari Pemerintah yang akan membuat cadangan kita akan semakin kuat,” kata Suyamto beberapa waktu lalu.
Ia mengemukakan pihaknya juga melakukan pemantauan intensif terkait harga beras saat ini. Terjadinya kenaikan harga beras dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri, seperti bencana El Nino dan juga situasi dalam negeri yang memasuki musim tanam.
(tribun network/fik/frs/dod)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.