Jumat, 3 Oktober 2025

Gerakan Maju Tani akan Temui Ketua HKTI, Tawarkan Konsep Meta Farming Hadapi Masalah Krisis Pangan

Gerakan Maju Tani menawarkan konsep meta farming untuk menghadapi masalah krisis pangan dunia yang berada di depan mata.

Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
Gerakan Maju Tani menawarkan konsep meta farming untuk menghadapi masalah krisis pangan dunia yang berada di depan mata. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Maju Tani menawarkan konsep meta farming untuk menghadapi masalah krisis pangan dunia yang berada di depan mata.

Konsep meta farming ini akan dipaparkan Gerakan Maju Tani kepada Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko pada Senin (11/9/2023) mendatang di Kantor KSP, Jakarta.

Pendiri Gerakan Maju Tani, Erwin Gunawan mengatakan dunia di ambang masalah masalah krisis pangan, termasuk Indonesia.

Dengan jumlah penduduk 278 juta jiwa, Indonesia menghadapi beberapa persoalan dalam hal ketahanan pangan.

Mulai dari lahan yang terus berkurang, hingga jumlah petani yang terus menurun.

Erwin membeberkan data bahwa saat ini 70 persen petani di Indonesia berusia di atas 65 tahun.

Baca juga: India Umumkan Larangan Ekspor Gula Pasir, Ancaman Krisis Pangan Semakin Mengkhawatirkan

Dari hasil survei Jakpat, hanya 6 dari 100 generasi Z berusia 15-26 tahun yang ingin bekerja di bidang pertanian.

Ada sejumlah alasan mengapa banyak generasi Z tak mau bekerja di bidang pertanian, antara lain pendapatan kecil, penuh risiko, dan tidak menjanjikan.

Rendahnya minat pemuda bekerja di sektor ini pun membuat Indonesia harus puas berada di urutan keenam negara dengan proporsi tenaga kerja pertanian tertinggi di Asia Tenggara.

Sementara menurut ASEAN Statistics Division, proporsi tenaga kerja pertanian di Indonesia sebesar 29,8 persen pada 2020.

Posisi Indonesia berada di bawah Kamboja dengan proporsi tenaga kerja pertanian sebesar 32,1 persen.

Sedangkan, Myanmar menjadi negara yang memiliki proporsi tenaga kerja pertanian paling tinggi di Asia Tenggara, yakni 48,9 persen.

Baca juga: Krisis Pangan Hantui Seluruh Negara di Tahun 2050, Simak Penjelasan BMKG

Persoalan ini kata Erwin, tidak bisa diserahkan begitu saja kepada pemerintah.

Krisis pangan adalah masalah bersama yang harus diatasi dengan partisipasi setiap warga Indonesia.

“Maka itu kami Gerakan Maju Tani ingin melibatkan seluruh anak bangsa untuk ikut berkontribusi, sekecil apapun itu menyelesaikan masalah ini," kata Erwin, Jumat (8/9/2023).

"Dengan masalah lahan yang terbatas, jumlah petani berkurang, tentu akan memengaruhi ketahanan pangan. Maka itu Gerakan Maju Tani mengajukan konsep meta farming, di mana semua orang bisa menjadi petani meski tidak memiliki lahan,” katanya.

Dijelaskan Erwin, meta farming ini memanfaatkan teknologi untuk membantu orang-orang yang berminat menjadi petani.

Baca juga: Dituding Jadi Penyebab Krisis Pangan, India Klarifikasi Tidak Pernah Larang Ekspor Beras

Meta farming adalah platform online di mana semua orang bisa terlibat dalam pertanian.
Lewat aplikasi ini, mereka yang tertarik untuk bertani bisa bercocok tanam di lahan yang sudah disiapkan oleh meta farming.

“Contoh GREENS yang memiliki aplikasi meta farming punya lahan pertanian dengan smart control agriculture di mal atau juga restoran, bikin ladang pertanian yang kita sebut green pod bertanam di dalam restoran," ujarnya.

"Jadi, anak muda yang ingin bertani di meta farming bisa belajar cara bertani, mulai dari membeli bibit hingga memanen hasilnya yang nantinya akan bagi hasil dengan pemilik aplikasi,” jelas Erwin.

Dijelaskan Erwin, konsep Meta Farming diciptakan untuk menginspirasi generasi muda agar mau menjadi petani.

Baca juga: Hasto Singgung soal Kejahatan Lingkungan, Jokowi: Food Estate untuk Antisipasi Krisis Pangan

Termasuk pihak lain yang tertarik untuk bertani, namun tidak tahu caranya.

Gerakan Maju Tani berharap Ketua Umum HKTI yang juga Kepala KSP Moeldoko memberikan dukungan menyosialisasikan konsep Meta Farming ini.

“Gerakan ini tidak hanya difokuskan di Jakarta, tapi juga di kota-kota lain di Indonesia. Kami berharap semakin banyak yang mau bergabung dengan Gerakan Maju Tani dan mau bertani dengan konsep meta farming. Upaya ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah petani muda di Indonesia,” jelas Erwin.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved