Saling Bantah Cak Imin dan Yenny Wahid soal Kudeta Gus Dur dari PKB
Saling bantah terjadi antara Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Yenny Wahid terkait kudeta terhadap Gus Dur dari PKB.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Menanggapi keputusan itu, Cak Imin mengaku ikhlas dan tidak ikut campur saat PKB dipimpin oleh Ali Masykur Musa dan Yenny wahid.
"Satu-satunya ketua umum yang dipecat Gus Dur tidak melawan hanya saya, bahkan setelah saya serahkan, kemudian kepemimpinan diambil alih oleh Ali Masykur sebagai Wakil Ketua Umum dan Yenny sebagai Sekjen," tuturnya.
"Terjadi kepemimpinan lebih kurang satu tahun, dan saya tidak ikut-ikut, saya kembali jadi salah satu ketua. Dalam proses kepemimpinan Ali Masykur dan Yenny inilah hasil kudeta terhadap saya," sambung Cak Imin.
Baca juga: Yenny Wahid Pastikan Tak Dukung Anies-Cak Imin, Kembali Singgung Orang yang Pernah Kudeta Gus Dur
Lebih lanjut, Cak Imin turut mengomentari saat PKB ditolak Komisi Pemilihan Umum (KPU) ketika akan mendaftar sebagai peserta Pemilu 2009 lantaran KPU tidak mengakui Ali Masykur sebagai Ketua Umum PKB.
Alhasil, Cak Imin kembali menjadi Ketua Umum PKB dengan jabatan Sekjen tetap diemban oleh Yenny Wahid.
"Bukan Ketum, maka harus ganti Ketum supaya bisa daftar ke KPU, karena harus daftar ke KPU maka yang sah di KPU adalah tanda tangan saya sebagai Ketum dan Yenny Sekjen," jelasnya.
Yenny Wahid Membantah Lakukan Kudeta ke Cak Imin

Yenny pun membantah tudingan Cak Imin yang menyebut dirinyalah yang mengkudeta cawapres Anies Baswedan tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, jika dirinya melakukan kudeta terhadap Cak Imin saat menjabat sebagai Sekjen PKB, maka seharusnya itu dilakukan oleh Gus Dur sendiri.
"Saya ini prajurit, saya panglimanya Gus Dur. Saya bila diperintah oleh pimpinan saya waktu itu yaitu Kiai Haji Abdurahman Wahid akan saya laksanakan."
"Kalau Cak Imin mengatakan saya mengkudeta, saya ada di sisi Gus Dur, dan saya saksikan bagaimana Gus Dur dikudeta Cak Imin. Bukan cuma saya, pengikut Gus Dur banyak yang setia bersama kami di barisan Gus Dur," kata Yenny di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta pada Selasa (5/9/2023).
Baca juga: Cak Imin Dipanggil KPK, Partai Masyumi: Stop Main Politik, Jadilah Instrumen Penegak Hukum
Selain itu, Yenny juga menyebut bahwa ayahnya itu meninggalkan wasiat sebelum wafat yang berisi permintaan agar Cak Imin lengser dari Ketua Umum PKB.
Dia juga mengklaim memiliki bukti formal terkait adanya pengkudetaan terhadap Gus Dur saat menjabat sebagai Ketua Dewan Majelis Syuro PKB.
"Jadi saya rasa bukti-bukti formal ya menunjukkan bahwa memang telah terjadi pengkudetaan terhadap Gus Dur. Cak Imin boleh saja mengeklaim, tapi sampai Beliau (Gus Dur) wafat, Bapak masih berwasiat Cak Imin harus diganti," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Singgih Wiryono)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.