Apresiasi AMMTC, Legislator PKB: Kawasan Damai ASEAN Wujudkan Kemakmuran
Forum internasional ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17 mendapat dukungan dan apresiasi DPR RI.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum internasional ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17 mendapat dukungan dan apresiasi DPR RI.
Pasalnya, satu poin penting yang menjadi perhatian publik adalah pentingnya mengedepankan keamanan dan stabilitas kawasan demi mewujudkan kemakmuran di ASEAN.
"Kawasan ASEAN yang damai menjadi cita-cita dan harapan masyarakat. Jadi kita apresiasi langkah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menggelar even internasional ini," kata Anggota Komisi III DPR RI NM Dipo Nusantara Pua Upa dalam keterangannya, Rabu (23/8/2023).
Seperti diketahui, forum AMMTC Ke-17 berlangsung di Labuan Bajo, NTT sejak 20 Agustus 2023 hingga 23 Agustus 2023.
Adapun kegiatan internasional itu diikuti 10 menteri negara ASEAN beserta anggota delegasinya, serta delegasi tiga mitra dialog, yaitu China, Jepang dan Korea Selatan.
Lebih jauh Dipo menjelaskan kawasan ASEAN yang damai dan stabil perlu menjadi prioritas masing-masing negara.
Hal ini akan mendorong berbagai investasi masuk ke semua sektor bisnis.
"Termasuk industri pariwisata nasional, seperti yang disebutkan oleh Kapolri bahwa kegiatan AMMTC menjadi momentum promosi wisata Labuan Bajo ke tingkat dunia," ujar Legislator dari Dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) I.
Politisi PKB itu menambahkan bahwa stabilitas kawasan ASEAN menjadi perhatian internasional.
Hal ini karena ASEAN telah menjadi kawasan perdagangan dunia dan sebagai motor pertumbuhan ekonomi global.
"Sidang AMMTC yang berjalan lancar dan sukses menunjukkan bahwa Indonesia, serius dalam menjaga keamanan kawasan," ujarnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo baru saja menutup rangkaian kegiatan ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC).
"Alhamdulillah giat AMMTC yang ke-17 kali ini berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan apa yang jadi harapan Bapak Presiden," kata Jenderal Sigit.
Dia mengatakan ASEAN harus siap menghadapi berbagai tantangan, termasuk kejahatan transnasional yang makin kompleks.
Apalagi, kejahatan transnasional seperti terorisme, perdagangan manusia, kejahatan siber, hingga perdagangan gelap narkotika merupakan musuh bersama negara-negara ASEAN.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.