Sabtu, 4 Oktober 2025

Sebut Tak Penting Siapa Presiden Selanjutnya, Jokowi: Kita Tidak Sedang Lari Sprint

Presiden Jokowi menegaskan tak penting siapa presiden selanjutnya. Ia menilai yang terpenting adalah bisa melanjutkan pekerjaan saat ini.

YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pidato kenegaraan di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan tidak penting siapa yang menjadi presiden selanjutnya. Baginya, yang terpenting adalah presiden mendatang bisa meneruskan pekerjaan saat ini. 

"Ini adalah modal besar politik dalam memimpin sebuah bangsa besar seperti Indonesia," urai Jokowi.

Sebagai informasi, Jokowi mengenakan baju adat Tanimbar dari Maluku saat menyampaikan pidato kenegaraan.

Jokowi datang didampingi Iriana Jokowi dan tiba di Gedung Nusantara sekitar pukul 08.30 WIB.

Baca juga: Alasan Jokowi Kenakan Pakaian Adat Tanimbar di Sidang Tahunan MPR, Beri Pesan Persatuan

Juga Singgung soal Pilpres 2024

Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo (Tangkapan Layar YouTube Kompas TV)

Selain soal pemimpin masa depan, Jokowi juga bicara mengenai Pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 mendatang.

Saat ini kata Jokowi, sudah memasuki tahun politik dan suasana sudah mulai menghangat.

"Kita saat ini sudah memasuki tahun politik. Suasana sudah hangat hangat kuku," kata Jokowi.

Ia mengatakan saat ini sedang tren para elit politik menjadikannya bantalan atau tameng saat ditanya oleh pihak lain mengenai Capres atau Cawapres yang akan diusung.

Mereka menyebut dirinya sebagai Pak Lurah.

"Sedang tren ini dijalankan politisi dan Parpol setiap ditanya Capres dan Cawapresnya jawabannya belum ada arahan Pak Lurah," kata Jokowi.

Awalnya, Jokowi mengaku tidak tahu siapa yang dimaksud Pak Lurah tersebut.

Belakangan ia baru menyadari yang dimaksud Pak Lurah adalah dirinya.

"Saya sempat mikir siapa ini Pak Lurah sedikit-sedikit kok Pak Lurah. Belakangan saya tahu yang dimaksud Pak Lurah ternyata saya," ujar dia.

Jokowi pun menegaskan dirinya bukan Pak Lurah, melainkan Presiden Republik Indonesia.

Sebagai seorang Presiden, kata Jokowi, ia tidak memiliki wewenang untuk menentukan Capres dan Cawapres.

"Ternyata Pak Lurah itu kode, tapi perlu saya tegaskan saya ini bukan Ketum Parpol bukan juga Ketua koalisi partai."

"Dan sesuai ketentuan UU yang menentukan Capres dan Cawapres adalah parpol dan koalisi parpol, jadi saya ingin mengatakan itu bukan wewenang saya, bukan wewenang Pak Lurah," tegas Jokowi.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi: Saya Pikir yang Disebut-sebut Sebagai Pak Lurah Itu Siapa, Ternyata Saya

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Taufik Ismail)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved