Sabtu, 4 Oktober 2025

Soal Sodetan Ciliwung Sempat Mangkrak Bertahun-tahun, Anies Baswedan: Silakan Diaudit

Anies Baswedan membuka suara mengenai proyek Sodetan Ciliwung yang baru diresmikan setelah sempat mangkrak bertahun-tahun.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Fersinanus Waku
Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan saat ditemui di Pendopo Anies, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (1/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan membuka suara mengenai proyek Sodetan Ciliwung yang baru diresmikan setelah sempat mangkrak bertahun-tahun.

Anies menyebut proyek Sodetan Ciliwung tersebut bisa dilakukan assessment atau audit bila ada masalah.

"Silakan saja lakukan assessment diaudit nanti bisa kelihatan bulan apa mengerjakan apa selama 8 tahun, 9 tahun atau 10 tahun terakhir," kata Anies saat ditemui di Pendopo Anies, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (1/8/2023).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun bersyukur bahwa pengerjaan proyek Sodetan Ciliwung selesai.

"Ini bukan sesuatu yang baru itu sudah dikerjakan lintas waktu, bagi saya bersyukur alhamdulillah ini sudah selesai," ujar Anies.

Anies menuturkan bahwa pembangunan memang memerlukan waktu.

"Di setiap fase kepemimpinan ada porsi pekerjaan yang diselesaikan di setiap fase. Semua yang sifatnya pembangunan itu pasti memerlukan waktu," ungkapnya.

Dia pun menambahkan di balik peresmian Presiden Jokowi tersebut ada proses dan bukti faktanya.

"Ada proses di balik seremoni dan didalam proses itu biarkan nanti yang memiliki fakta nanti melihat, tapi bagi kami alhamdulillah sudah selesai," ucap Anies.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sodetan kali Ciliwung untuk mengurangi banjir di Ibu Kota Jakarta, pada Senin (31/7/2023).

Jokowi mengatakan pembangunan Sodetan Ciliwung tersebut sudah dilakukan bertahun-tahun.

"Urusan Sodetan Ciliwung ini sudah bertahun-tahun, sudah hampir 11 tahun, dan hari ini alhamdulillah selesai," kata Jokowi.

Proyek pembangunan Sodetan Ciliwung mulai dilakukan pada 2013 silam. Dua tahun kemudian, proyek penangkal banjir tersebut sempat tertunda karena terbentur masalah pembebasan lahan.

Proyek tidak dilanjutkan setelah pergantian kepemimpinan di DKI Jakarta pada 2017 lalu.

Namun, pada 2021 proyek dengan anggaran Rp 1,2 triliun tersebut kembali dilanjutkan dan akhirnya rampung.

Baca juga: Jokowi Resmikan Sodetan Ciliwung, Anies: Saya Menyampaikan Rasa Syukur Alhamdulillah

Dengan adanya Sodetan Ciliwung, Jokowi berharap bisa mengatasi banjir yang ada di 6 kelurahan.

Penanganan banjir telah dilakukan dari hulu sampai hilir, di antaranya dengan membangun bendungan Ciawi-Sukamahi di Bogor, Jawa Barat.

Namun, menurut Jokowi, upaya yang telah dilakukan baru bisa mengatasi persoalan banjir ibu kota sebesar 62 persen saja.

"Artinya masih ada PR 38 persen, ini yang harus dikerjakan bersama sama KemenPUPR dan Pemprov DKI Jakarta," ucapnya.

Jokowi mengatakan penanganan banjir di Jakarta tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, melainkan harus dilakukan bersama-sama antara pemerintah pusat dengan daerah karena persoalannya yang sangat kompleks.

"Sekali lagi harus dikerjakan bersama sama kementerian PUPR dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta, bersama sama. Ini persoalan yang sangat kompleks dan tidak mudah. Oleh sebab itu dengan selesainya Sodetan Ciliwung, kita harapkan mengurangi banjir Jakarta utamanya yang tadi saya sebutkan 6 kelurahan," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved