Senin, 29 September 2025

Polisi Tembak Polisi

Selain Dipatsus, 2 Anggota Densus 88 Tersangka Tewasnya Bripda Ignatius Terancam Hukuman Mati

Berikut ini nasib dua tersangka dalam kasus tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage.

Penulis: Nuryanti
Tribunnews.com
Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage. Berikut ini nasib dua tersangka dalam kasus tewasnya Bripda Ignatius. 

“Tiba-tiba senjata itu meletus dan mengenai bagian leher Bripda Ignatius,” katanya.

"Bripka IG sebagai pemilik tidak berada di tempat waktu kejadian," lanjut Aswin.

Setelah kejadian itu, Bripda Ignatius langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Namun, korban tidak terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.

Polri Sebut akibat Kelalaian

Ramadhan sebelumnya mengatakan, insiden itu terjadi akibat adanya kelalaian yang diduga dilakukan Bripda IMS dan Bripka IG.

"Pada hari Minggu dini hari tanggal 23 Juli 2023 pukul 01.40 WIB bertempat di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, telah terjadi peristiwa tindak pidana karena kelalaian mengakibatkan matinya orang yaitu atas nama Bripda IDF," jelas Ramadhan kepada wartawan, Selasa (26/7/2023).

Baca juga: Keluarga Berencana Terapkan Hukum Adat Kepada Pelaku Penembakan Bripda Ignatius

Inosensia ibunda Bripda Ignatius memegang foto mendiang anaknya yang tewas diduga tertembak seniornya sesama polisi.
Inosensia ibunda Bripda Ignatius memegang foto mendiang anaknya yang tewas diduga tertembak seniornya sesama polisi. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO)

Ia mengklaim pihaknya sudah menangkap Bripda IMS dan Bripka IG yang diduga sebagai pelaku dalam kasus ini.

"Terhadap tersangka yaitu Sdr Bripda IMS dan Sdr Bripka IG telah diamankan untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut."

"Yang pasti Polri tidak akan memberikan toleransi kepada oknum yang melanggar ketentuan atau perundangan yang berlaku," jelasnya.

Sementara itu, Y Pandi selaku ayah korban mengaku mendapatkan informasi dari penyidik Densus 88 saat tiba di Jakarta.

Berdasarkan informasi tim penyidik, sempat terjadi cekcok yang berujung pada peristiwa itu.

Dari dugaan sementara, menurut Y Pandi, cekcok diakibatkan Bripda Ignatius menolak tawaran bisnis senpi ilegal.

"Yang jelas pada saat itu memang ada semacam bisnis senpi dengan senior, tapi anaknya mungkin ditawari dan anak saya mungkin menolak karena sudah tahu barang itu ilegal, sehingga apa yang terjadi di situ akibatnya cekcok anak saya jadi korban," katanya.

Baca juga: Detik-detik Bripda Ignatius Tewas Tertembak Rekan Mabuk di Rusun Polri, Sempat Beri Pesan ke Pacar

Y Pandi dan sang istri saat diminta ke Jakarta, mendapat informasi awal dari Mabes Polri bahwa Bripda Ignatius sakit keras.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan